Bagikan:

JAKARTA - Proses penyidikan kasus pengeroyokan Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama terhenti di Azis Samual sebagai otak kejahatan. Sebab, politikus Golkar itu selalu tutup mulut terkait dugaan keterlibatan pihak lain hingga motif di baliknya.

"Artinya siapa yang ini (dalang kejahatan, red) jadi berhenti di AS)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan kepada wartawan, Kamis, 31 Maret.

Terhentinya upaya pengembangan kasus ini karena Azis Samual selalu bungkam dalam proses pemeriksaan. Karena itu, penyidik tak bisa menggali lebih dalam perihal motif dan lainnya.

"AS tidak sampaikan (soal motif, red)," kata Zulpan.

Politikus Golkar Azis Samual diduga terlibat dalam kasus pengeroyokan Haris Pertama. Dia ditetapkan sebagai tersangka, pada 2 Maret.

Keterlibatan Azis Samual dalam kasus ini sebagai pemberi perintah kepada para tersangka lain yang merupakan eksekutor.

Haris Pertama dikeroyok saat hendak makan di restoran Garuda, Cikini, Jakarta Pusat. Akibat pengeroyokan itu, Haris menderita luka di bagian dahinya.

Dalam penanganan kasus ini, polisi telah mengamankan enam tersangka, selain Azis Samual. Mereka berinisial MS, JT, SS, dan Irfan. Namun, satu lagi yang masih buronan bernama Harvei.