Produsen Jet Tempur Rusia Undang 'Pilot AS' dari <i>Top Gun: Maverick</i> Tom Cruise Mengenal Sukhoi Su-57
Ilustrasi jet tempur Sukhoi Su-57 Rusia. (Wikimedia Commons/Anna Zvereva)

Bagikan:

JAKARTA - Raksasa teknologi Rusia Rostec, mengundang aktor Amerika Serikat yang membintangi film 'Top Gun: Maverick' Tom Cruise, untuk mengunjungi pameran penerbangan internasional MAKS-2023 di Rusia.

Kantor pers Rostec mengatakan kepada TASS seperti dikutip 31 Maret, tujuan mereka mengundang Tom Cruise agar dapat belajar langsung tentang kecanggihan Sukhoi Su-57, jet tempur generasi kelima terbaru Rusia.

Bukan tanpa sebab undangan ini, dalam salah satu adegan dari trailer film 'Top Gun: Maverick' yang dibintangi Cruise, menampilkan sebuah jet tempur dalam satu adegan yang sangat mirip dengan Su-57. Pilot AS mengamati pesawat dari kokpitnya selama pertempuran udara.

"Su-57 adalah mesin yang kuat dan canggih. Ini mengesankan dan menginspirasi, bukan hanya militer, tetapi, seperti yang bisa kita lihat, sutradara film juga," kata kantor pers Rostec.

"Kami mengundang Tom Cruise ke pameran MAKS-2023 untuk lebih mengenal Su-57 dan untuk melihat piloting yang mengesankan dari pesawat ini, oleh pilot ace Rusia secara langsung," sambung kantor pers.

Film 'Top Gun: Maverick' berlatar 36 tahun setelah film aslinya tahun 1986, pada tahun 2022. Sementara, Su-57 pertama kali mengudara pada tanggal 29 Januari 2010, yang memungkinkan pesawat tersebut muncul dalam alur cerita film tersebut.

Sementara, pesawat itu diuji dalam kondisi pertempuran nyata pada 2018 di Suriah. Ada kemungkinan, pembuat film merekam pesawat Rusia yang baru dan memasukkannya ke dalam film.

Diketahui, Su-57 adalah jet tempur serbaguna generasi kelima yang dirancang untuk menghancurkan semua jenis target udara, darat dan laut. Pesawat ini memiliki fitur kecepatan jelajah supersonik, pembawa senjata internal, lapisan penyerap gelombang radio dan sistem avionik mutakhir.

Pada akhir 2024, Pasukan Dirgantara Rusia akan menerima 22 jet dan pada 2028 mendatang jumlahnya akan meningkat menjadi 76. Pesawat tempur pertama mulai beroperasi pada tahun 2020.