JAKARTA - Dalam mengatasi masalah genangan air di daerah perkotaan, Fakultas Teknik jurusan Teknik Sipil Universitas Mercu Buana membuat modular tank pada sebuah sumur resapan di lingkungan RT 07/02, Kelurahan Meruya Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai pengabdian kepada masyarakat.
Dosen Fakultas Teknik Sipil Universitas Mercu Buana Hendy Yusman Firdaus menyampaikan, masalah genangan air sering kali terjadi di daerah perkotaan. Dengan metode ini, membuat sumur resapan, kendala genangan air yang kerap terjadi saat hujan datang bisa teratasi dengan menyalurkannya ke dalam tanah.
Saat ini, sambung Hendy, sumur resapan dibuat dengan menyusun modul-modul yang dinamakan modular tank yang terbuat dari bahan polimer berbahan dasar polypropylene.
“Dalam pembuatan sumur resapan, tentunya diperlukan suatu material yang berfungsi sebagai filtrasi. Salah satu material yang dapat digunakan sebagai filtrasi yaitu geotextile non woven,” ungkap Hendi, Minggu, 27 Maret.
Setelah melakukan pemasangan resapan air, tim pelaksana dari Universitas Mercu Buana menyerahkan modular tank dan kain geosintesis untuk pembuatan sumur resapan kepada perwakilan warga setempat.
BACA JUGA:
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Mawardi Amin juga menyampaikan bahwa dirakitnya modular tank pada galian tanah ini memang sudah disiapkan. Kata Mawardi, modular tank dilapisi pasir dan kain geosintetis, kemudian tanah kembali diurug. Maka siaplah sebuah sumur resapan yang tersusun dari 6 kubus modular tank berukuran kurang lebih 120 x 80 sentimeter dengan kedalaman 50 sentimeter.
Ia berharap, dengan adanya pembuatan sumur resapan di area lingkungan RT 07 RW 02, Kelurahan Meruya Selatan, dapat memberikan contoh kepada masyarakat agar dapat menerapkan geotextile non woven sebagai filtrasi pada sumur resapan untuk mengurangi genangan air.