Anak Buah Anies Bilang Drainase Vertikal dan Sumur Resapan Itu Berbeda, Begini Penjelasannya
Sumur resapan (Foto: jakarta.go.id)

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Dudi Gardesi menyebut bahwa drainase vertikal dan sumur resapan punya fungsi yang berbeda.

Dudi menjelaskan, program pengendalian banjir Jakarta pada Dinas SDA secara umum dinamai drainase vertikal. Sementara, sumur resapan adalah salah satu jenis dari drainase vertikal tersebut.

"Saya cenderung tidak memakai istilah sumur resapan ya, lebih cenderung drainase vertikal. Drainase vertikal kan terdiri dari sumur resapan, kolam-kolam deteksi, kayak rangkaian seperti modular, ada yang sumuran agak dalam," kata Dudi saat dihubungi, Jumat, 12 November.

Lalu, apa perbedaan fungsi antara drainase vertikal dan sumur resapan?

Dudi memaparkan, drainase vertikal dibuat untuk menjadi tempat parkir genangan sementara di permukaan jalan dan alat kontrol banjir. Sehingga, drainase vertikal tak selalu menyerap air ke dalam tanah.

"Prinsipnya itu enggak harus merembes ke tanah, prinsipnya adalah menahan air sedemikian rupa, puncaknya kita papas menjadi lebih panjang, sehingga saluran drainase kita bisa menampung semua (air)," ucap Dudi.

Sementara, sumur resapan dibuat dengan menggali lubang hingga menemukan lokasi tanah berpasir, sehingga akan memperlancar air di permukaan untuk masuk ke dalam tanah.

"Sumur resapan ada yang modular (pipa bulat), ada yang sumur kedalamannya sedang 20 sampai 60 (sentimeter), tergantung dari lapisan pasir di bawahnya untuk menurunkan air," ucap dia.