JAKARTA - Beredar video seorang warga merekam sumur resapan yang dibangun di atas trotoar di Jakarta kala hujan. Permukaan sumur resapan tersebut rata dengan trotoar di bahu jalan.
Sang perekam video menyatakan keherananya dengan bentuk sumur resapan yang dibuat. Menurut sang perekam, air hujan yang jatuh ke jalan tak akan bisa mengalir ke dalam sumur resapan karena permukaannya yang berada di trotoar lebih tinggi dari jalanan itu sendiri.
"Air dari mana yang akan masuk ke dalam kalau trotoarnya sendiri lebih tinggi dari permukaan jalan, ditambah sumur resapannya lebih tinggi? Terus, air apa yang akan meresap ke dalam?" cecar sang perekam video dikutip Selasa, 9 November.
"Proyek bodoh dari Pemprov DKI Jakarta bikin sumur resapan di atas trotoar," ledeknya.
Video ini langsung direspons oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Lewat postingan akun Instagramnya, arizapatria, meluruskan pemahaman mengenai konsep pembuatan sumur resapan yang disorot tersebut.
Dalam penjelasan video, Riza menuturkan bahwa sumur resapan tetap berfungsi untuk menyerap genangan meski permukaannya dipasang di atas trotoar.
Sebab, ada lubang yang dibuat di pinggir jalan dan terhubung ke dalam sumur resapan tersebut, yakni tali air. Ketika masuk ke tali air, aie akan mengalir ke bak kontrol, lalu kembali mengalir ke sumur resapan.
“Berikut cara kerjanya. Air akan masuk melalui tali-tali air ke bak kontrol yang (berbentuk) kotak. Air akan disaring, ada penyaring sederhana, sebelum masuk ke sumur resapan (yang berbentuk) bulat," kata Riza.
Riza bilang, model seperti ini sudah dipakai di wilayah lain, seperti pada sumur resapan yang dibuat di kawasan Gandaria City, Jakarta Selatan.
“Terima kasih untuk Dinas SDA (Sumber Daya Air) dan ibu/bapak kami, petugas lintas dinas, yang terus bekerja,” ungkap dia.