KUPANG - Seorang nelayan asal Kabupaten Rote Ndao, NTT, Melki Giri, yang mengalami kecelakaan kapal tenggelam di perairan Pulau Pasir, Laut Timor dilaporkan terpapar COVID-19 berdasarkan tes kesehatan di Royal Darwin Hospital, Darwin-Northern Territory.
"Melki, kami belum bisa jenguk karena setelah jalani pemeriksaan dia diketahui terpapar COVID-19," kata Pelaksana Fungsi Konsuler Konsulat Republik Indonesia di Darwin Yulius Mada Kaka dikutip Antara, Rabu, 23 Maret.
Sebelum diperiksa kesehatannya, Melki menurut Yulius tidak merasakan gejala apapun, seperti flu, badan panas, badan nyeri, serta sakit tenggorokan.
Saat ini, Melki tengah menjalani isolasi mandiri di ruang yang berbeda dengan rekannya Habel Kanuk yang saat ini juga terpaksa dirawat intensif karena dalam kondisi lemah akibat terlalu lama berada di laut.
"Kami sudah jenguk Habel dan kondisinya masih lemas sehingga masih dirawat oleh petugas kesehatan di Darwin," ujar Yulius.
BACA JUGA:
Prosedur penanganan yang dilakukan oleh pemerintah Australia kepada tiga warga Indonesia, khususnya dari NTT itu disebut Yulius humanis dan maksimal.
Dia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Australia yang sudah merawat tiga nelayan asal NTT itu, di mana dua nelayan di Darwin dan satu lainnya di Perth, Australia Barat.
Dengan adanya laporan bahwa Melki Giri terpapar COVID-19 maka saat ini ada dua nelayan asal Pulau Rote yang mengalami kecelakaan kapal saat melaut itu pun terpapar COVID-19 setelah Riki Balu di Perth dilaporkan terpapar COVID-19 dan masih kritis.
Terkait dengan repatriasi, ujar dia, dengan kondisi kesehatan dari tiga nelayan asal NTT itu yang belum maksimal, maka ada kemungkinan prosesnya akan lebih lama.
"Kelihatannya proses repatriasinya agak lama karena Melki juga terpapar COVID-19. Bisa jadi lebih dari satu bulan mereka di wilayah hukum Australia," kata dia.