Bagikan:

KUPANG - Seorang nelayan asal kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT bernama Riki Balu yang dirawat di Rumah Sakit (RS) di Perth diketahui terpapar COVID-19 setelah menjalani pemeriksaan.

"Hingga saat ini masih kritis dan belum sadarkan diri. Yang bersangkutan terpapar COVID-19," kata Pelaksana Fungsi Konsuler Konsulat Republik Indonesia di Darwin, Yulius Mada Kaka saat dihubungi dari Kupang, Antara, Selasa, 22 Maret.

Riki Balu juga diketahui menderita komplikasi sehingga pihak RS berusaha mencari tahu penyakit apa yang dialami oleh korban tenggelam kapal itu.

Riki Balu dan dua rekan nelayannya ditemukan pesawat patroli Australia di tengah laut di perairan Pulau Pasir, Laut Timor. Kapal nelayan 'Kuda Laut' yang dikemudikan terbalik dihantam gelombang pada Minggu, 20 Maret lalu.

Berdasarkan laporan, kapal tersebut membawa 12 nelayan beserta nahkodanya. Namun dari 12 orang nelayan itu hanya tiga yang ditemukan selamat, sementara sembilan lainnya hingga saat ini belum ditemukan.

Kapal tersebut diduga terbalik dan tenggelam sejak Jumat, 18 Maret lalu. Namun informasi tenggelamnya kapal itu baru didapat pada Minggu, 20 Maret sehingga proses pencarian korban mengalami kendala.

Pihak RS juga masih kesulitan untuk berkomunikasi dengan keluarga Riki Balu karena korban belum sadarkan diri. Pihak RS Royal Perth Hospital belum bisa mengambil tindakan terhadap korban kapal tenggelam.

Riki pada Senin kemarin kemarin dijemput oleh petugas kesehatan di Australia setelah pihaknya mengetahui bahwa Riki sudah dalam keadaan kritis dan tak sadarkan diri.

Pada awalnya petugas kesehatan menerbangkan Riki ke pulau Broom untuk mendapatkan perawatan. Namun karena dokter setempat menolak dan tak mampu memberikan penanganan, akhirnya Riki kemudian dipindahkan ke Perth untuk dirawat hingga saat ini.