Nelayan Indonesia yang Diselamatkan Aparat Australia Dipulangkan
Pelaksana Fungsi Konsuler Konsulat Republik Indonesia di Darwin, Australia, Yulius Mada Kaka (kiri) saat bersama dua nelayan asal kabupaten Rote Ndao, di Darwin/Foto: Antara

Bagikan:

KUPANG - Konsulat Republik Indonesia di Darwin, Australia, menyampaikan bahwa dua dari tiga nelayan Indonesia yang sebelumnya terpapar COVID-19 saat ditemukan selamat dari kapal tenggelam di perairan Pulau Pasir, Laut Timor pekan ini akan kembali ke Indonesia.

"Kemungkinan dalam waktu dekat paling cepat pekan ini dua nelayan sudah bisa kembali ke Indonesia, karena saat ini kondisi mereka sudah sehat kembali," kata Pelaksana Fungsi Konsuler Konsulat Republik Indonesia di Darwin, Australia, Yulius Mada Kaka, dikutip Antara, Rabu 6 April.

Kedua nelayan itu yakni Melki Giri dan Habel Kanuk yang sempat dirawat di Royal Darwin Hospital akibat keduanya diketahui terpapar COVID-19 setelah menjalani pemeriksaan di RS tersebut

Yulius mengatakan hal ini ketika ditanyai terkait perkembangan tiga nelayan asal Kabupaten Rote Ndao, NTT Riki Balu, Habel Kanuk dan Melki Giri yang ditemukan mengapung di tengah laut akibat kapal nelayan Kuda Lautnya hancur dihantam gelombang.

Ketiganya selamat, namun sembilan nelayan lainnya hilang dan sampai saat ini belum ditemukan dimana keberadaan mereka serta keadaan mereka seperti apa.

Riki Balu yang dirawat di RS Royal Perth Hospital di Australia Barat sendiri ujar dia, saat ini sudah sadarkan diri dan sudah mulai membaik dan saat ini masih dalam pemulihan.

Yulius mengatakan bahwa walaupun ketiganya sudah dalam kondisi sehat namun yang kemungkinan bisa pulang lebih cepat adalah dua nelayan yang ada di Darwin.

Terkait kepulangan WNI tersebut Konsulat Republik Indonesia di Darwin, Australia sudah melalukan rapat secara daring dengan berbagai pihak seperti Imigrasi, Dinas Kelautan dan Perikanan dan pihak terkait.

Pihaknya telah sepakat nantinya karena belum ada penerbangan langsung dari Australia ke Indonesia, maka kedua nelayan itu dan nantinya satu nelayan lagi akan transit di Singapura baru kemudian ke Jakarta, Indonesia.

"Selama di Jakarta dua nelayan dari Darwin itu akan menjalani isolasi mandiri terlebih dahulu karena baru terima vaksin dosis pertama," ujar dia.