19 ABK KM Bandar Nelayan 188 yang Nyaris Tenggelam di Samudera Hindia Tiba di Bali
FOTO: DAFI/VOI

Bagikan:

DENPASAR - Repatriasi pemulangan 19 ABK Bandar Nelayan 188 yang nyaris tenggelam di Samudera Hindia tiba di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali. 

Pemindahan ABK dilakukan dengan cara tender dari kapal AL Australia HMAS Anzac ke KRI Escolar di sebelah timur Pelabuhan Benoa.

Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada menjelaskan ABK KM Bandar Nelayan 188 yang dipulangkan lewat jalur laut berjumlah 19 orang. Sedangkan satu orang lainnya atas nama Darno dipulangkan lewat jalur udara dari Perth Australia ke Jakarta karena mengalami cedera tangan.

Serah terima ABK Bandar Nelayan 188 dilakukan oleh Konjen Australia kepada pemerintah Indonesia yang diwakili pihak Kementerian Luar Negeri. Para ABK kemudian menjalani pemeriksaan medis. 

"Setelah pemeriksaan medis oleh (tim) kesehatan pelabuhan dengan tetap menerapkan protokol COVID-19, dari Satgas lakukan penyiapan hotel untuk isolasi," ujarnya, Jumat, 21 Mei. 

"Selanjutnya, seluruh ABK menjadi tanggung jawab PT Bandar Nelayan dalam pengawasan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia,” sambung  Darmada.

KM Bandar Nelayan sebelumnya mengalami kebocoran hingga nyaris tenggelam di Samudera Hindia pada Kamis, 13 Mei. 

"Pihak Basarnas berkoordinasi dengan JRCC Australia untuk mengambil aksi," imbuhnya.

JRCC langsung menginformasikan kejadian itu kepada kapal-kapal dekat area KM Bandar Nelayan.

"Selanjutnya ditransfer ke kapal Australia HMAS Anzac dan dibawa ke Australia," ujarnya.

Berikut identitas 20 ABK  KM Bandar Nelayan 188:

1. Mugiyono (Cilacap)

2. Eko Sutarko (Denpasar)

3. Rizal Rosandi (Cianjur)

4. Helly Josten Manalu (Karawang)

5. Agung Saputro (Tegal)

6. Sudirman (Cianjur)

7. Arifin (Jember)

8. Agus Junaedi (Bandung)

9. Muhammad Idris (Sulawesi)

10. Pirman Ramadan (Bandung)

11. Edward Steven (Jakarta Pusat)

12. Muhamad Fathur Rizki (Karawang)

13. Kosnandar (Jawa Barat)

14. Daniel Christian (Banyuwangi)

15. Ibnu Maulana (Subang)

16. Muhtar Nur Ali (Banyuwangi)

17. Darno (Cirebon)

18. Dede (Tasikmalaya)

19. Aditya Putera Pertama (Langensari Banjar)

20. Muhamad Zeen (Semarang)