TANGERANG - Kapolresta Kabupaten Tangerang, Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan akan memanggil sopir ambulans dan Mercedes Benz (Mercy) yang videonya viral. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kejadian sebenarnya.
"Besok (Senin, 21 Maret) kami akan memanggil pengendara mobil tersebut. Baik pengendara ambulans maupun pengendara Mercy," kata Zain kepada wartawan di Polresta Tangerang, Minggu, 20 Maret.
Zain menjelaskan, tujuan memanggil kedua sopir tersebut agar pihaknya tahu kejadian yang sebenarnya soal video penyerempetan ambulans dengan Mercy.
"Kita akan mendengarkan keterangan dari mereka, soalnya sampai dengan hari ini kan, yang kita tau hanya dari video," katanya.
Dalam kesempatannya, Zain mengungkapkan bahwa kejadian ini harus dijadikan pembelajaran. Sebab, ambulans adalah kendaraan yang harus diprioritaskan.
"Masyarakat juga harus peka terhadap kondisi di mana ambulans sedang membawa nyawa orang untuk diselamatkan ke rumah sakit," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, mobil sedan mewah Mercedes Benz warna putih dilaporkan menghalangi laju mobil ambulans yang sedang membawa pasien wanita menuju rumah sakit untuk melahirkan.
Sopir Mercedes Benz tidak terima dengan sopir ambulans lantaran kaca spionnya diserempet. Keributan itu berlangsung hingga ambulans tiba di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang.
Saat dihubungi, sopir ambulans bernama Hildan menceritakan, peristiwa itu terjadi di tol Tangerang-Jakarta, Sabtu, 12 Maret, sekitar pukul 02.00 WIB.
Setelah spionnya kena, lanjut Hildan, mobil Mercedes Benz itu berusaha mengejar dan menyalip kembali mobil ambulans hingga akhirnya tiba di RSUD Kabupaten Tangerang.
BACA JUGA:
"Dia sempat ngejar dan mau nyalip, cuma tidak saya kasih karena saya sedang bawa pasien yang memang harus segera sampai di rumah sakit karena sudah kejang-kejang. Ngejar oksigen juga," ucap Hildan.
Sesampainya di rumah sakit, masih kata Hildan, mobil sedan tersebut langsung parkir memalang ambulans yang sedang menurunkan pasien.
"Langsung dipalang. Pengendaranya langsung turun dan marah-marah ke saya dengan kata-kata kasar, bahkan saya sempat mau dipukul udah ditarik kerah baju saya sama dia," ungkapnya.
Beruntung saat itu ada sekuriti yang melerai.
"Saya kan mentingin pasien dulu. Saya turunin pasien yang harus segera dapat tindakan operasi. Dia sempat masuk ke dalam rumah sakit, abis itu kerah baju saya ditarik mau dipukul tapi keburu dilerai sama petugas keamanan," tandasnya.