Polda Sulsel Selidiki Motif Sopir Ambulans di Makassar yang Viral Sebut Tak Ada Pengawalan hingga Bayi Meninggal
Polda Sulawesi Selatan/DOK VOI

Bagikan:

MAKASSAR - Polda Sulawesi Selatan mengembangkan kasus video viral di media sosial terkait bayi meninggal di ambulans yang diunggah sopir ambulans yang menyatakan tidak dibukakan jalan karena tidak ada pengawalan.

"Kita akan kembangkan kembali apa motifnya driver (supir) ambulans itu viralkan video," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana saat rilis kasus di Polrestabes Makassar dikutip Antara, Rabu, 19 Januari.

Video viral tersebut telah ditangani Polda Sulsel dan akan melaksanakan pemeriksaan terhadap para saksi berkaitan dengan peristiwa tersebut.

"Polda akan melakukan pemeriksaan, viralnya itu apa, karena dia (supir ambulans) merasa terhalangi atau mungkin ada hal yang buat tidak suka dengan pihak kepolisian, itu harus kita cermati kembali," sambung Komang.

Kombes Komang menyayangkan, pihak keluarga tidak menggunakan ambulans yang dilengkapi alat-alat medis di mobil tersebut seperti ambulans seharusnya. Apabila ada korban emergency atau gawat darurat bisa langsung dilakukan pengobatan dan pencegahan dini di dalam ambulans untuk kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat.

"Kalau kita lihat dari rutenya yang dilalui (ambulans itu) ada beberapa rumah sakit besar yang dilalui. Karena kritisnya anak tersebut sehingga meninggal di tengah jalan," katanya.

Bila diperhatikan dalam video tersebut, kata Kombes Komang, kondisi jalan sedang lengang, bahkan diberikan prioritas oleh pengguna jalan dan pengendara. Namun disebut dalam video sedang padat.

"Di sini perlu kita klarifikasi bahwa polisi memberikan pelayanan kepada masyarakat baik korban kecelakaan atau sakit maupun jenazah," tutur Komang.

Selain itu, sesuai aturan Undang-Undang Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 134, di prioritaskan kepada beberapa kategori kendaraan, pertama ambulans, kedua pemadam kebakaran, ketiga kendaraan presiden, dan kendaraan duta besar.

Pemberian pelayanan itu dengan membunyikan sirene dan menyalakan rotator sesuai sosialisasi perundangan. Apabila ada ambulans yang lewat membawa pasien atau korban, maka pengendara otomatis harus membuka jalan untuk dilalui mobil ambulans tersebut.

Sebelumnya, video yang direkam sopir ambulans itu viral di media sosial. Dalam rekaman video tersebut supir ambulans mengatakan tidak dibukakan jalan, sehingga pasien bocah yang ia bawa tujuan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya akhirnya meninggal di jalan dalam ambulans.

Rute ambulans yang membawa pasien kritis tersebut dari arah Talasalapang, Jalan Sultan Alauddin menuju RSUD Daya di Jalan Perintis Kemerdekaan.