JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan tujuh orang yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) segera dibawa ke Jakarta. Salah satu yang dibawa yakni Bupati Langkat, Sumatera Utara, Terbit Rencana Perangin Angin.
"Saat ini tujuh orang yang ditangkap di Kabupaten Langkat Sumatera Utara segera dibawa ke gedung Merah Putih KPK di Jakarta," kata Plt Juru Bicara KPK Bidang Penindakan Ali Fikri kepada wartawan, Rabu, 19 Januari.
Ketujuh orang tersebut, sambung Ali, akan diperiksa kembali oleh tim KPK untuk pemberian yang berujung pada operasi senyap tersebut.
"(Dibawa ke Jakarta, red) untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh tim KPK," ungkapnya.
Ada pun ketujuh orang yang dibawa ke Jakarta itu, selain Bupati Langkat ada juga aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Langkat dan pihak swasta. Namun, Ali belum memerinci lebih lanjut perihal siapa saja pihak tersebut.
"Perkembangannya akan diinfokan lebih lanjut," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan tim KPK melakukan OTT di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Selain mengangkut Terbit dan sejumlah pihak, KPK juga mengamankan sejumlah uang.
"Sejumlah uang sebagai bukti yang diperoleh pada saat tangkap tangan," kata Ghufron kepada VOI, Rabu, 19 Januari.
Namun, jumlah duit yang diamankan belum dirinci oleh Ghufron. Penyebabnya saat ini tim penyidik masih melakukan pemeriksaan.
"Mohon bersabar selanjutnya akan kami jelaskan lebih lanjut setelah pemeriksaan selesai," ungkapnya.
BACA JUGA:
Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mendapatkan informasi sejumlah kepala dinas di Pemkab Langkat, Sumut, ikut diamankan KPK.
“Saya belum dapat pastinya, tetapi ada beberapa kepala dinas PU dan beberapa stafnya saat ini dibawa oleh KPK. Saya tanya saya telepon belum sempat saya dapatkan yang pasti karena berbeda-beda,” kata Gubsu Edy kepada wartawan di Medan, Rabu, 19 Januari.
Gubsu Edy mengaku belum tahu pangkal kasus dugaan korupsi sehingga Bupati Langkat dan para pejabat di Pemkab diamankan KPK.
“Saya sudah dapat informasi tapi saya belum tahu apa persoalannya, untuk itu semua harus bisa jangan dulu menghukum kalau belum pasti. Kita tunggu dulu kepastiannya yang pastinya saya akan bela bela anak anak saya kalau anak -anak saya benar. Untuk itu silakan pertanggungjawabkan semua yang menjadi tanggung jawabnya saya akan monitor naanti setelah tahu pasti saya akan informasikan,” kata Gubsu Edy.