Posting Foto Pebalap MotoGP Tahun 70an, Ridwan Kamil Minta <i>Netizen</i> Jangan Minder karena Ketampanannya
Tangkapan layar postingan Ridwan Kamil/Foto: Instagram @ridwankamil

Bagikan:

JAKARTA - Gubenur Jawa Barat, M Ridwan Kamil memberikan tiket menonton MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat kepada mantan pebalap motor Indonesia asal Jawa Barat Tjetjep Heriyana.

Tiket tersebut sebagai bentuk apresiasi Ridwan Kamil kepada Tjetjep yang merupakan mantan pebalap motor nasional asal Jawa Barat.

Tjetjep sangat bahagia dan antusias untuk menyaksikan gelaran ajang 'kuda besi' di Mandalika secara langsung. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil.

Dalam akun Instagramnya @ridwankamil, mantan Wali Kota Bandung ini bercerita senang bisa membantu mewujudkan keinginan Tjetjep Heriyana, yang pernah berlaga di ajang MotoGP tahun 1970, untuk pergi ke Mandalika.

“Ke setiap orang, harapannya hari ini hanya satu, ‘saya ingin sekali hadir di MotoGP Mandalika’ ingin mendengar lagi suara motor-motor digeber mesinnya oleh pembalap-pembalap dunia. Mendengar itu, Kami penuhi keinginannya sebagai penghormatan atas prestasinya. Tiket motogp, tiket pesawat dan akomodasi ditanggung kami,” kata RK, sapaan akrabnya.

Tangkapan layar Instagram @ridwankamil

Dia pun bercerita Tjetjep pernah berlaga di beberapa negara sebelum ada musibah yang membuatnya harus pensiun “mengaspal” dari MotoGP.

“Tjetjep Euwyong Heriyana nama si Pembalap itu. Beliau wara wiri ngabret ngebut berprestasi di berbagai international race di Monza Italia, Jerman, Jepang, Singapura dan puncaknya meraih Juara di Macau Grand Prix di tahun 1970. Iyah, JUARA. Itu dulu. Sekarang usianya sudah sepuh, sudah 83 tahun, dan hidup sehari-hari dengan kursi roda karena sebuah musibah kecelakaan,” ujarnya.

Dengan nada bercanda, Ridwan Kamil yang memposting foto muda Tjetjep meminta netizen jangan minder karena ketampanannya.

“Mohon maaf, banyak netizen yang minder atas kegantengan hakiki bapak di usia muda. Katanya kenapa bapak lahirnya kecepetan,” ucapnya.

“Mari selalu hormati sejarah agar kita bisa mendesain masa depan yang lebih baik. Semoga bahagia selalu Pak Tjetjep,” pungkasnya.