Bagikan:

JAKARTA - Setelah melewati perjalanan panjang selama 15 jam dari Chernihiv, mereka berhasil dievakuasi ke Lviv, untuk kemudian hari ini melinatasi perbatasan menuju Polandia.

Salah satu WNI yang selamat dan berhasil dievakuasi adalah Iskandar. Dengan suara bergetar ia menuturkan, bersama delapan orang lainnya mereka berhasil keluar dari Chernihiv pada 17 Maret kemarin.

"Terima kasih kepada Bapak Presiden, Ibu Menteri Luar Negeri, Bapak Duta Besar di Ukraina, Ibu Duta Besar di Polandi, Kepala BIN dan Athan. Tanpa kerja keras bapak ibu sekalian, kami tidak akan berada di sini," ujarnya dengan suara bergetar dari dalam mobil yang membawa rombongan WNI menuju Polandia, saat keterangan pers virtual Jumat 18 Maret malam.

Lebih jauh ia menuturkan, Chernihiv dalam kondisi tidak aman empat hari terakhir, termasuk dengan tidak adanya akses listrik serta air.

"Empat hari terakhir listrik enggak ada, air enggak ada. Pabrik tempat kami sembunyi kena bom, pas kemarin kami dapat kabar setelah berhasil keluar. Alhamdulillah kami terhindar," ungkapnya menahan haru.

Ditanya mengenai simpang-siurnya kabar seputar kondisi di Ukraina, Iskandar mengatakan sepengetahuannya, tidak ada yang namanya separatis. Adanya tentara sipil yang bergerak dengan koordinasi dari otoritas setempat. Tidak berani berbuat sembarangan.

"Saya jalan keluar, banyak tentara Ukraina, ramah mereka menegur saya. Separatis sepengetahuan saya enggak ada," ungkapnya.

"Pemboman memang dilakukan pesawat-pesawat Rusia, enggak lihat lagi mana sipil mana militer. Gedung olahraga juga dibom. Rudal balistik dan bom pesawat itu merusak," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno memastikan sembilan warga negara Indonesia yang terjebak di Chernihiv, Ukraina, berhasil di evakuasi ke Polandia pada Hari Jumat.

"Alhamdulillah, setelah melalui upaya sangat keras dan cukup lama, kita berhasil mengevakuasi sembilan WNI dari Chernihiv," ujar Menlu Retno.

Dengan berhasilnya evakuasi sembilan WNI dari Chernihiv, total saat ini ada 11 WNI di zona aman Polandia. Yang selanjutnya akan menjalani pemeriksaan kesehatan, sebelum diterbangkan ke Indonesia pada tanggal 20 Maret mendatang.

Total 133 WNI di Ukraina berhasil dievakuasi. Sementara, 23 lainnya memilih menetap karena menikah dengan warga negara Ukraina dan sembilan lainnya merupakan staf esensial KBRI Kyiv yang saat ini beroperasional dari Lviv.