Keahlian Airlangga Atasi Krisis Minyak Goreng Bisa Jadi Modal Pilpres 2024, Rizal Ramli: Tapi Kalau Mampu
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto diharapkan bekerja keras mengatasi krisis minyak goreng. Keahliannya mengatasi masalah ini bisa jadi portofolio jika berniat maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Eks Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan, apabila kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng diselesaikan Airlangga maka bisa jadi modalnya dalam kontestasi politik nasional. Rizal bilang, nama Airlangga akan diingat pemilih.

"Kalau Airlangga mampu selesaikan, ini bahan kampanye yang dahsyat buat dia. Kalau dia bereskan ini masalah kelangkaan harga, dia akan jadi hero, dia engga usah pasang baliho rakyat pasti ingat," kata Rizal Ramli kepada VOI.

Sesuai tugas pokok dan fungsinya sebagai menteri terkait, Airlangga diharapkan Rizal mencurahkan tenaganya kepada persoalan yang membuat rakyat susah ini. Soal langkah Airlangga dalam percaturan politik nasional baiknya saat ini dikesampingkan dahulu.

Sebab, menurut Rizal, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi tidak memiliki kemampuan menyelesaikan persoalan yang menyusahkan rakyat ini. Krisis minyak goreng yang terjadi sejak akhir 2021 hingga saat ini pun masih dirasakan rakyat. "Menteri Perdagangannya asal njeplak," imbuhnya.

Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Bustanul Arifin memastikan stok dan distribusi minyak goreng di pasar aman. Dia meminta masyarakat tidak panic buying.

"Masyarakat jangan panik dan tidak perlu khawatir. Pemerintah memastikan ketersediaan minyak goreng di pasaran aman terkendali. Tidak ada kelangkaan dan bahkan minyak goreng curah sudah disubsidi ke harga yang terjangkau," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat 18 Maret.

KSP menyampaikan harga minyak goreng curah yang dikenakan ke masyarakat saat ini sebesar Rp14.000 per liter. Harga itu berdasarkan subsidi dari pemerintah. "Sedangkan minyak goreng kemasan tanpa subsidi telah banyak tersedia di minimarket, supermarket atau pasar modern," ujar Bustanul.