JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali fokus menyelesaikan krisis minyak goreng setelah pulang dari kemah di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser, Kalimantan Timur.
"Camping di IKN dah selesai .... tapi antre migor [minyak goreng] masih berlanjut," kata Rizal dalam akun Twitternya, @RamliRizal, Senin 15 Maret.
Rizal mengatakan, Jokowi harus cepat menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat, utamanya kelangkaan minyak goreng. Menurutnya, Jokowi punya kuasa untuk turun tangan apabila krisis minyak goreng ini berlarut-larut tak bisa ditangani Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi.
Rizal menilai, Mendag tidak ahli mencari solusi atas masalah yang sedang dihadapi kementerian terkait. Dia pun menyebut Mendag pejabat yang asal njeplak.
"Mas Jokowi, jadi Presiden lagi gih, urus tu minyak goreng jangan serahkan hanya kepada menteri asal njeplak, wong ndak bisa kerja!" ujarnya.
Sebelumnya, di tengah kelangkaan minyak goreng, Mendag menjamin pasokan minyak goreng di seluruh Indonesia aman dalam waktu dekat. Mendag juga memastikan, harga minyak goreng akan tertib sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah jelang Ramadan 2022.
Adapun HET minyak goreng rinciannya adalah minyak goreng curah Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter.
BACA JUGA:
Rasa optimistis Mendag soal harga minyak goreng turun lantaran melihat grafik harga minyak goreng di pasaran bergerak turun menuju HET. Mendag mengatakan, pasokan minyak goreng dipastikan akan tersalurkan ke seluruh Indonesia, baik dalam bentuk curah di pasar tradisional maupun kemasan premium di ritel modern
"Kalau lihat grafiknya sebenarnya harga ini sudah menurun menuju HET. Jika kita bisa melihat bahwa ketika ketersediaan dari fit stock CPO dan oleinnya, itu maka harga secara mekanis pasar akan terjadi. Kapan terjadinya? Saya mengharapkan pada kesempatan pertama, tapi pastinya akan beres sebelum Ramadan ini," kata Mendag dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 9 Maret.
Artikel ini telah disunting pada Rabu 16 Maret malam karena kesalahan judul dan naskah berita. Atas kekeliruan penulisan, redaksi meminta maaf.