JAKARTA - Ada yang janggal ketika Titin (50), warga desa Sukatani, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat, memakan beras yang berasal dari Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) atau bantuan sosial dari pemerintah.
Ada benda keras saat beras itu dimakan. Kerasnya, seperti batu kecil. Dia kira itu adalah batu yang tak terbuang saat mencuci beras. Tapi, saat diambil dari mulutnya, itu bukan batu, melainkan biji plastik. Titin langsung mengecek karung beras asal nasi itu. Dia menemukan banyak biji plastik di sana.
"Saya mendapati puluhan biji plastik dalam karung beras," kata Titin dilansir Antara, Selasa, 22 September.
Beda cerita dengan Titin, warga desa lain, desa Sukratu, yang menerima beras ini, Ridwan mengaku curiga sejak awal dengan beras tersebut. Sebab, saat ditanak jadi nasi, terkesan sangat lembek dan lengket.
"Tekstur nasinya sangat lembek dan lengket seperti lem. Sehingga kami tidak berani mengonsumsinya," kata Ridwan.
Dia sempat bertanya kepada warga lain yang mendapat beras ini. Warga pun memeriksa karung beras ini. Hasilnya, mereka menemukan puluhan biji plastik, layaknya butiran beras di dalamnya. Dari setiap karung ditemukan lebih dari 20 butir biji plastik yang terkesan hampir sama dengan butiran beras.
Penemuan ini dilaorkan ke ketua RT/RW setempat dan diteruskan ke aparat desa. Dari desa ini saja, terdapat lebih dari 100 orang yang menerima beras yang bercampur biji plastik.
BACA JUGA:
Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman, meminta aparat mengusut kasus ini. Suplier berasnya akan dimintai keterangan dalam waktu dekat. Dia mengatakan itu, ketika dihubungi wartawan.
Sementara, Polres Cianjur, Jawa Barat yang mendapatkan laporan ini, segera melakukan pemeriksaan. Dua karung beras yang bercampur biji plastik ini dibawa untuk jadi barang bukti.
Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai mengatakan, polisi telah meminta keterangan dari sejumlah saksi penerima bantuan, bahkan anggota polsek dan polres telah mendatangi lokasi untuk mendalami kasus dan melakukan pemeriksaan ke lapangan.
"Temuan di lapangan ada 8 KPM yang menerima beras bercampur butiran plastik sudah dimintai keterangan. Rencananya supplier dan pihak lainnya akan dipanggil untuk diperiksa dan dimintai keterangan terkait biji plastik dalam beras," kata Rifai dihubungi.
Di sisi lain, petugas Puskesmas Bojongpicung juga melakukan pengecekan kesehatan terhadap beberapa orang warga yang sempat memasak dan mengonsumsi beras tersebut.
Petugas Puskesmas Bojongpicung Asep Yanto mengatakan, hasil pemeriksaan kesehatan warga yang mengkonsumsi beras bercampur biji plastik tidak ada yang mengeluhkan gangguan kesehatan. Sebagian besar tidak tahu kalau beras yang mereka masak bercampur dengan biji plastik.
Namun petugas kesehatan akan terus memantau kondisi kesehatan warga yang sudah mengkonsumsi beras bercampur biji plastik tersebut hingga beberapa pekan ke depan. Pengecekan kondisi kesehatan secara berkala tersebut, untuk memastikan tidak terjadi gangguan pencernaan ataupun gangguan kesehatan lainnya.
"Sejauh ini, mereka yang sudah menjalani pemeriksaan kesehatan, tidak ada yang mengeluhkan gangguan kesehatan atau keluhan lain. Kami akan pantau terus secara berkala kondisi kesehatan tiga orang warga yang sudah mengkonsumsi beras bercampur biji plastik itu," katanya.