JAKARTA - Pengiriman batch pertama tank medium produk proyek bersama yang dilakukan di Turki oleh perusahaan pertahanan FNSS yang berbasis di Ankara, dengan PT Pindad, ke Indonesia diselenggarakan pada Selasa lalu.
Ekspor ini menandai penjualan asing pertama dari industri pertahanan Turki di sektor tank. Di Turki, tank ini disebut Kaplan MT. Sedangkan di Indonesia, tank ini disebut Harimau.
Ismail Demir, Kepala Kepresidenan Industri Pertahanan (SSB) Turki mengatakan dalam pidatonya saat upacara, proyek tersebut dilakukan dengan model bisnis kerjasama antara perusahaan Turki dan Indonesia, yang juga merupakan contoh kerjasama antara dua negara.
Demir mengatakan, sebagian kendaraan tersebut diproduksi di Turki dan sebagian akan dikembangkan di Indonesia, makanya proyek tersebut juga termasuk alih teknologi.
Mengatakan produksi massal telah dimulai dan akan berlanjut, Demir mencatat ekspor industri pertahanan tidak hanya berorientasi bisnis, tetapi juga mencerminkan kerja sama dan transfer teknologi.
"Khususnya, model yang kami kirim ke negara sahabat dan sekutu adalah contohnya," ujar Demir seperti melansir Daily Sabah 15 Maret.
"Jika diperlukan, kami dapat merancang dan mengembangkan model dari awal untuk memenuhi berbagai kebutuhan negara pembeli dan bahwa produksi tidak harus selalu di Turki," sambungnya.
Lebih jauh Demir menyatakan, Turki berada di tempat yang sangat baik dalam hal kendaraan lapis baja.
"Ekspor ini akan mendorong penjualan dan proyek serupa untuk tumbuh," tukasnya, seraya mencatat mereka terbuka untuk proyek-proyek berdasarkan model win-win seperti halnya dengan Indonesia," papar Demir.
Sementara itu, General Manager FNSS Nail Kurt dalam kesempatan yang sama mengatakan, proyek ini menandai tonggak penting dalam kerja sama industri pertahanan. Menunjukkan betapa bermanfaatnya proyek win-win antar negara.
Dia mengatakan, mempertahankan kerjasama seperti itu bahkan lebih penting daripada membangunnya, menambahkan mereka memiliki kepercayaan pada kedua pemerintah untuk kerjasama yang berkelanjutan.
Kurt juga menekankan, turret yang terintegrasi pada tank tidak dikembangkan di Turki maupun di Indonesia tetapi dibeli dari Belgia. Namun, mereka siap untuk mengembangkannya di dalam negeri dengan dukungan dari kedua belah pihak.
Diketahui, proyek Kaplan MT atau Harimau dimulai setelah kesepakatan antar pemerintah ditandatangani antara SSB dan Kementerian Pertahanan Indonesia. Setelah pengembangan prototipe, FNSS berhasil menyelesaikan uji ketahanan dan penembakan yang tangguh di Indonesia.
Untuk Kaplan MT, tank medium pertama di dunia yang diuji dan disetujui oleh tentara, FNSS menandatangani kontrak produksi bersama untuk total 18 kendaraan pada akhir 2019. Studi kesempurnaan desain yang dilakukan dengan partisipasi pengguna akhir pada tahun 2020 telah berakhir.
BACA JUGA:
Sementara, pekerjaan produksi dan pasokan suku cadang dan sistem yang akan disediakan oleh PT Pindad, untuk kendaraan yang akan diproduksi di Indonesia pada tahun 2021 telah selesai dan suku cadang dan subsistem tersebut dikirim ke PT Pindad sebagai tool kit.
Untuk diketahui, pada awal tahun 2022, FNSS berhasil menyelesaikan kegiatan proyeknya di Turki dan membuat kendaraan yang diproduksi di Turki siap untuk dipresentasikan kepada pelanggan. Sisanya akan diproduksi di Indonesia oleh PT Pindad, dengan model alih teknologi yang berhasil diterapkan oleh FNSS.