Damkar DKI Diingatkan untuk Edukasi Warga Soal Pencegahan Kebakaran
Petugas memadamkan api di kebakaran Warakas Jakut/ Foto: Humas Dinas Gulkarmat DKI Jakarta

Bagikan:

JAKARTA - Komisi A DPRD DKI Jakarta mengingatkan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI untuk menekan angka kebakaran di Jakarta.

Meskipun intensitas kebakaran di Jakarta sepanjang 2021 menurun 30 persen dari tahun 2020 lalu, Dinas Gulkarmat DKI tetap perlu melakukan edukasi kepada warganya untuk mencegah terjadinya kebakaran hingga upaya mitigasinya.

Anggota Komisi A DPRD DKI Gembong Warsono mengungkapkan, Dinas Gulkarmat sebagai sektor utama harus memiliki grand design program prioritas untuk menekan frekuensi kebakaran di Ibu Kota.

"Meski frekuensi kebakaran dua tahun terakhir turun, tapi kalau tidak punya grand desain, maka tidak akan terlaksana. Harusnya Kepala Dinas punya grand desain dulu karena memang tugasnya untuk merencanakan itu," kata Gembong dikutip dalam laman resmi DPRD DKI Jakarta, Selasa, 15 Maret.

Melanjutkan, Anggota Komisi A DPRD DKI Israyani menjelaskan grand design yang perlu dibuat Dinas Gulkarmat juga memasukkan upaya sosialisasi kepada masyarakat dalam menghadapi kebakaran dengan kondisi pandemi COVID-19.

“Secara kondisi sekarang tidak memungkinkan untuk sosialisasi, maka harus ada antisipasi. Apakah nanti sosialisasinya bisa melalui online dan prakteknya digilir setiap RW atau dengan cara-cara lain agar frekuensi kebakaran bisa menurun setiap tahunnya,” ujar Israyani.

Menanggapi, Kepala Dinas Gulkarmat DKI Satriadi mengaku pihaknya memang cukup sulit untuk melakukan pelatihan penanganan kebakaran kepada masyarakat selama pandemi COVID-19, mengingat adanya pembatasan kegiatan berkumpul.

Namun, kata Satriadi, Dinas Gulkarmat telah melakukan terobosan dengan cara melakukan edukasi kepada warga melalui pengeras suara di Masjid atau Mushola di pemukiman rawan kebakaran.

“Semoga tahun ini level pandemi tidak naik lagi, jadi kita bisa kembali mengumpulkan masyarat untuk mengadakan pelatihan. Kami melakukan terobosan edukasi di era pandemi di 27.000 masjid dan musala menggunakan pengeras suara,” ucap Satriadi.

Lebih lanjut, Satriadi menyatakan pihaknya sedang melakukan kajian membuat rencana induk sistem proteksi kebakaran yang diharapkan dapat menurunkan frekuensi kebakaran

Dinas Gulkarmat DKI juga sedang membuat rencana induk sistem proteksi kebakaran untuk memaping semua RW di DKI Jakarta yang memiliki kategori rawan kebakaran.

"Tahun 2022 ada anggaran Rp600 juta untuk me-mapping RW mana saja yang rawan kebakaran, sehingga kita bisa melakukan evakuasi lebih cepat," imbuhnya.