Warga Samarinda Mohon Waspada, Potensi Kebakaran Sering Tinggi Jelang Ramadan
Photo by Matt C on Unsplash

Bagikan:

JAKARTA - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Samarinda, Kaltim, mengingatkan warga soal potensi kebakaran rumah yang tinggi menjelang Ramadan. Ini berkaca dari tahun-tahun sebelumnya.

"Sepanjang tahun 2021 saja terdapat 240 musibah kebakaran dengan bulan kejadian paling banyak terjadi ketika Bulan Puasa atau Ramadan," ujar Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Samarinda Hendra A.H. di Samarinda, Kamis 31 Maret dilansir dari Antara.

Sebanyak 240 kejadian kebakaran itu, lanjutnya, penyebabnya 71,25 persen hubungan arus pendek listrik, sisanya akibat lain yang belum bisa dipastikan.

Ia mengatakan operasi penyelamatan nonkebakaran yang dilakukan oleh pihaknya sepanjang 2021 sebanyak 1.538 kasus.

Berkaca pada beberapa kali kebakaran di Samarinda, yakni kebakaran yang cenderung meningkat saat Ramadan, maka koordinasi antara petugas damkar dan relawan setempat perlu terus ditingkatkan menjelang Ramadan dan Idulfitri tahun ini.

Untuk itu, ia mengapresiasi apel bersama Petugas Damkar dan Relawan Damkar yang digelar hari ini, karena meski sebagai penanggung jawab adalah pemerintah melalui instansinya, namun relawan garda terdepan dalam membantu penyelamatan jika terjadi bencana.

Apel kesiapsiagaan seperti yang digelar ini, lanjutnya, merupakan hal penting sebagai upaya bersama dalam meningkatkan koordinasi, terutama bagi pihak-pihak berkepentingan dalam menghadapi bencana alam dan lainnya.

Semua musibah, lanjut dia, terjadi begitu mendadak dan tidak dapat diprediksi, sehingga perlu adanya kelancaran komunikasi dan koordinasi lintas pemangku kepentingan, termasuk peran aktif masyarakat melalui relawan.

Melalui apel siaga ini diharapkan terbentuk aparatur dan masyarakat yang semakin siaga dan tanggap menghadapi bencana, karena bencana selalu datang tiba-tiba.

"Kesiapsiagaan adalah hal utama dalam melakukan penyelamatan, namun segenap unsur harus tetap mengedepankan aspek keselamatan dengan menerapkan standar operasional prosedur secara tepat," kata Hendra.

Semua pihak, lanjutnya, pasti tidak ingin terjadi bencana alam atau musibah, namun semua juga diingatkan tidak lalai, sehingga harus tetap siaga dan tanggap menghadapi segala sesuatu, termasuk selalu waspada terhadap potensi yang dapat menimbulkan bencana.

Dalam apel siaga ini, sejumlah relawan juga memperoleh piagam penghargaan dari Dinas Damkar dan Penyelamatan Samarinda, yakni LSM Pawang, PWI Kaltim Peduli, FKPM Loa Buah, RTS Kota, Balakarcana Puspita, dan Satria Loa Bakung.