JAKARTA - Kabar kurang baik datang dari Kota Malang, Jawa Timur. Di kota ini, pemberian vaksin penguat atau booster baru sebesar 14,5 persen dari total target sasaran yang ditetapkan sebanyak 856 ribu jiwa.
Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan kendala yang mereka hadapi dalam upaya percepatan pelaksanaan pemberian vaksin penguat untuk warga. Salah satunya terkait dengan ketersediaan vaksin yang ada di wilayah itu.
"Booster masih di angka 14,5 persen. Kendalanya masih berkaitan dengan ketersediaan vaksin," kata Sutiaji, Senin 14 Maret dilansir dari Antara.
Sutiaji menjelaskan, dalam ketentuan awal, pemberian vaksin penguat minimal enam bulan setelah mendapatkan vaksin dosis lengkap. Namun, pemerintah mengubah ketentuan itu, dari sebelumnya enam bulan menjadi tiga bulan.
Menurut dia Pemerintah Kota Malang saat ini berupaya untuk melakukan percepatan pemberian vaksin penguat dan meminta agar masyarakat bisa terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin terutama saat beraktivitas di luar rumah.
"Saya mohon kepada masyarakat bahwa kita saat ini bukan lagi pembatasan tapi protokol kesehatan dan tetap kita kendalikan (penyebaran COVID-19). Protokol kesehatan menjadi yang utama," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif menambahkan, pihaknya baru saja mendapatkan 300 vial vaksin penguat jenis Pfizer. Sebanyak 300 vial yang bisa dipergunakan untuk 2.000 orang tersebut sudah didistribusikan ke puskesmas yang ada.
"Kita memang menerima saja dari provinsi dan kementerian. Kemarin baru mendapatkan 300 vial Pfizer atau sekitar 2.000 dosis, terbatas memang," ujarnya.
Ia menambahkan, pemberian vaksin penguat tersebut saat ini masih difokuskan pada masyarakat dengan kelompok usia di atas 18 tahun. Jika dalam waktu dekat Dinas Kesehatan kembali menerima pasokan vaksin, maka akan segera didistribusikan ke rumah sakit yang ada.
"Saat ini memang baru 14,5 persen. Begitu vaksin datang, langsung distribusi. Ini sementara datang sedikit ke puskesmas dahulu, nanti datang lagi untuk klinik dan rumah sakit," katanya.
BACA JUGA:
Sementara itu, lanjutnya, terkait dengan penggunaan ribuan vaksin AstraZeneca yang telah melewati masa kedaluarsa, Dinas Kesehatan Kota Malang masih menunggu aturan dari Kementerian Kesehatan dan Indonesian Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI).
"(Surat rekomendasi) belum turun, jadi booster yang kita pakai hari ini adalah Pfizer. AstraZeneca masih belum dipergunakan," katanya.
Tercatat, pencapaian vaksinasi di wilayah Kota Malang untuk dosis pertama mencapai 115 persen dan dosis kedua sebanyak 110 persen.
Di wilayah itu, ada sebanyak 28.034 kasus konfirmasi positif COVID-19 dengan kasus aktif sebanyak 923 kasus. Dari total kasus konfirmasi itu, sebanyak 25.932 orang dilaporkan telah sembuh, sebanyak 1.179 orang dinyatakan meninggal dunia.