Ada Warga Terima Sertifikat Vaksin Booster COVID-19 di PeduliLindungi Meski Belum Disuntik, Epidemiolog: Ini Berbahaya!
Ilustrasi/Foto: Antara

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah warga mengaku telah mendapat sertifikat vaksin booster COVID-19 meski belum pernah disuntik. Hal ini dianggap berbahaya oleh epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman.

Menurutnya, pemberian vaksin COVID-19 termasuk booster harus benar diterima masyarakat demi memberikan proteksi. Sehingga, perbaikan harus dilakukan.

"Ini berbahaya untuk yang bersangkutan, keluarga, dan masyarakat. Karena artinya dia bisa menjadi pembawa virus dan mencelakakan orang lain atau orang terdekatnya," kata Dicky kepada VOI, Rabu, 6 Juli.

Dicky kemudian meminta pemerintah untuk mengkaji ulang beberapa hal. Termasuk, sistem yang digunakan di PeduliLindungi.

Tak hanya itu, dia meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menelisik mengapa orang yang belum divaksin bisa mendapatkan sertifikat. "Diverifikasi, kenapa ini bisa terjadi," tegas Dicky.

Selanjutnya, masyarakat diminta proaktif untuk melaporkan jika mengalami kejadian semacam ini. Tapi, sikap ini harus didukung dengan kemudahan yang disajikan oleh pemerintah.

Jangan sampai, sambung Dicky, masyarakat justru dipersulit ketika ingin melapor dan mendapat vaksin COVID-19. Apalagi, saat ini, minat masyarakat untuk mendapat booster masih rendah.

"Sistem PeduliLindungi harus direview. Selain kemudian ada kemudahan bagi masyarakat untuk menyampaikan dia belum divaksin tapi statusnya sudah tervaksinasi," ungkapnya.

"Pokoknya jangan dipersulit untuk dia mendapat vaksin," sambung epidemiolog tersebut.

Pemerintah saat ini tengah menggencarkan pemberian vaksin booster COVID-19. Penyebabnya, jumlah masyarakat yang diberikan suntik dosis ketiga ini baru mencapai 51.180.596 orang.

Hanya saja, ada sejumlah warga yang mengaku telah mendapatkan sertifikat vaksin dosis ketiga meski mereka belum disuntik. Salah satunya adalah RN.

Pengakuannya kepada VOI, dia bersama istrinya dinyatakan telah mendapatkan vaksin dosis ketiga karena sudah ada sertifikat yang diterbitkan. "Padahal gue sama sekali belum disuntik dosis booster. Kalau di sertivikat vaksin tertera Moderna untuk dosis ketiganya," ujarnya pada Rabu, 6 Juli.

Dalam sertifikat vaksin dosis ketiga yang diterbitkan itu, dia disebut telah menerima booster. Sang istri juga mengalami hal serupa, yaitu dinyatakan telah menerima vaksin dosis ketiga dengan jenis AstraZaneca.

Pengakuan RN, dia dan istrinya berdomisili di Depok, Jawa Barat. Namun, keduanya dinyatakan telah menerima suntikan booster di Polres Bogor.

Jangan lupa ikuti temuan redaksi yang memberitakan sejumlah warga di Jawa Barat tiba-tiba mendapat sertifikat vaksin booster meski belum pernah disuntik. Anda bisa mengikutinya dalam link ini.