JAKARTA - Kementerian Agama akan membentuk tim khusus yang bersinergi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk mengoptimalkan serta membangun ekosistem pengelolaan zakat yang lebih baik.
"Baiknya memang Kemenag dan Baznas membuat tim khusus untuk menemukan masalah yang selama ini menjadi penghambat dalam pengelolaan zakat," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat 11 Maret.
Yaqut mengatakan Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam memiliki potensi zakat yang besar dalam upaya penguatan ekonomi umat. Oleh karena itu, kata dia, sangat disayangkan jika pengelolaannya belum optimal.
Menurutnya, salah satu masalah yang terjadi saat ini adalah kurangnya pemahaman publik terkait zakat yang merupakan ibadah wajib. Sehingga masih banyak masyarakat yang masih menyamakan infak dan sedekah dengan zakat.
Maka dari itu, kata dia, perlu adanya sosialisasi bersama secara masif agar pemahaman itu berubah.
"Jika kita tidak bersama-sama melakukan ini tentu tugas Baznas akan berat. Jadi mari kita menata kolaborasi kembali agar berjalan dengan baik. Sehingga bisa memunculkan ekosistem pengelolaan zakat yang baik," kata dia.
Sementara itu, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad menyambut baik niatan Yaqut tersebut. Ia mengakui bahwa selama ini kolaborasi antara Baznas, Kementerian dan Pemerintah Daerah belum optimal.
BACA JUGA:
"Selama ini memang masih banyak masalah di lapangan terkait sinergi dan kolaborasi antara Kementerian Agama, Baznas dan terutama Pemerintah Daerah. Kami harap hal ini bisa kita cari solusinya Bersama," kata dia.
Pembentukan tim khusus ini, kata Noor, sejalan dengan program penguatan yang dicanangkan Baznas yakni penguatan kelembagaan, manajemen dan organisasi, penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), penguatan sarana, prasarana dan infrastruktur, serta penguatan jaringan.