Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Korea Selatan akan menginvestasikan dana 251 miliar won sekitar Rp2.997.090.891.160 untuk memfasilitasi 250 proyek yang dikelola negara, di mana integrasi teknologi canggih dengan operasi militer akan meningkatkan kemampuan pertahanan, kata Kementerian Industri, Selasa.

Langkah untuk meningkatkan kemitraan swasta-militer bertepatan dengan pentingnya memperkuat kecakapan teknologi, yang disebabkan oleh konflik yang meningkat antara dua ekonomi terbesar dunia, melansir Korea Times 2 Maret.

Korea Selatan telah lama mencari cara untuk mengidentifikasi strategi, untuk membatasi dan menavigasi guncangan eksternal yang dipicu oleh perselisihan TI dengan lebih baik. Strategi ini semakin merambah ke pertahanan, antara lain masalah keamanan nasional.

Empat belas kementerian dan lembaga pemerintah, termasuk Kementerian Perdagangan, Perindustrian dan Energi dan Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), mengatakan mereka telah mengalokasikan 251 miliar won untuk memajukan 250 proyek tahun ini, naik 19,2 persen dari tahun sebelumnya.

teknologi miiter Korsel
Ilustrasi teknologi militer Korea Selatan. (Wikimedia Commons/Korean Culture and Information Service/Jeon Han)

Proyek-proyek termasuk 47 tugas baru merupakan kelanjutan dari inisiatif sebelumnya, yang pertama diluncurkan pada tahun 1999 untuk berkontribusi, tidak hanya untuk meningkatkan kinerja kemampuan pertahanan, tetapi juga untuk mengidentifikasi pendorong pertumbuhan ekonomi di sektor swasta. sektor.

Total sekitar 191,3 miliar won akan dihabiskan untuk pengembangan teknologi militer swasta, serta 48,4 miliar won untuk proyek berbagi teknologi antara keduanya.

Selain itu, tujuh proyek akan diberikan pembiayaan sebesar 37,7 miliar won untuk mengembangkan teknologi yang melibatkan pengemudian otonom, robot, virtual reality (VR) dan mixed reality (MR).

Adapun dana sebesar 16,6 miliar won akan diinvestasikan dalam delapan proyek, untuk membantu membangun rekam jejak yang diperlukan untuk menggarisbawahi permintaan yang stabil akan teknologi baru dalam industri pertahanan, yang akan dipercepat oleh komersialisasi cepat peralatan militer berteknologi tinggi.

Semnetara, sembilan proyek akan diberikan 193 miliar won untuk memajukan teknologi satelit dan proyektil ruang angkasa, sebuah inisiatif yang sangat menantang yang membutuhkan upaya yang intens dan inovatif.

Diketahui, Pemerintah Korea Selatan akan menjalankan kantor di bawah Institut Kerjasama Teknologi Sipil-Militer (ICMTC), sebuah organisasi yang diawasi DAPA, tahun ini, untuk mempromosikan teknologi pertahanan dan proyek yang dikelola negara dengan lebih baik.

Daftar proyek tahun ini akan tersedia di situs ICMTC akhir bulan ini.

"Kerja sama yang diperkuat antara militer dan swasta akan membantu mempercepat pengembangan teknologi baru yang akan diterapkan untuk meningkatkan daya saing sistem pertahanan negara," sebut pihak kementerian.