Bagikan:

JAKARTA - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan pada   Selasa, 9 April,  bahwa negaranya akan menginvestasikan 9,4 triliun won (Rp 110,2 triliun) dalam kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) pada tahun 2027 sebagai bagian dari upaya untuk mempertahankan posisi global terdepan dalam produksi chip semikonduktor terkini.

Pengumuman tersebut, yang juga mencakup dana terpisah sebesar 1,4 triliun won untuk memajukan perusahaan semikonduktor AI, muncul saat Korea Selatan berusaha untuk terus sejajar dengan negara-negara seperti Amerika Serikat, China, dan Jepang yang juga memberikan dukungan kebijakan besar-besaran untuk memperkuat rantai pasokan semikonduktor di wilayah mereka sendiri.

Semikonduktor merupakan fondasi utama ekonomi berorientasi ekspor Korea Selatan. Pada bulan Maret, ekspor chip mencapai level tertinggi dalam 21 bulan sebesar 11,7 miliar dolar AS (Rp 185,9 triliun), atau hampir seperlima dari total ekspor yang dikirim oleh ekonomi terbesar keempat di Asia tersebut.

"Persaingan saat ini dalam semikonduktor adalah perang industri dan perang total antara negara-negara," ujar Yoon dalam pertemuan para pembuat kebijakan dan eksekutif industri chip pada Selasa.

Dengan mengalokasikan investasi dan dana, Korea Selatan berencana untuk secara signifikan memperluas penelitian dan pengembangan dalam chip AI seperti unit pemrosesan neural buatan (NPUs) dan chip memori bandwidth tinggi generasi berikutnya, demikian disampaikan pemerintah dalam sebuah pernyataan.

Otoritas Korea Selatan juga akan mempromosikan pengembangan kecerdasan buatan generasi berikutnya (AGI) dan teknologi keselamatan yang melampaui model yang ada.

Yoon telah menetapkan target bagi Korea Selatan untuk menjadi salah satu dari tiga negara teratas dalam teknologi AI termasuk chip, dan mengambil pangsa pasar sistem semikonduktor global sebesar 10% atau lebih pada tahun 2030.

"Sama seperti kita telah mendominasi dunia dengan chip memori selama 30 tahun terakhir, kita akan menulis mitos semikonduktor baru dengan chip AI dalam 30 tahun mendatang," ujar Yoon.

Yoon juga mencatat bahwa dampak gempa bumi baru-baru ini di Taiwan, yang merupakan pemimpin global dalam semikonduktor, terhadap perusahaan-perusahaan Korea Selatan saat ini masih terbatas, namun ia memerintahkan persiapan yang cermat dalam menghadapi ketidakpastian.