Sekda DKI Saefullah Meninggal Akibat Kerusakan Jaringan Paru Infeksi COVID-19
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah (Foto: Instagram @aniesbaswedan)

Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah meninggal dunia akibat COVID-19 di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto pada hari ini pukul 12.55 WIB.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti menyebutkan detik-detik Saefullah meninggal dunia karena mengalami shock sepsis irreversible dengan ARDS bagi pasien terkonfirmasi COVID-19.

Keadaan ini merupakan gangguan pernapasan berat atau gagal napas yang disebabkan penumpukan cairan pada kantong udara di paru-paru.

"Bapak Saefullah meninggal karena shock sepsis irreversible dengan ARDS, yaitu kerusakan pada jaringan paru akibat infeksi COVID-19, sehingga menyebabkan gagal napas yang tidak dapat diperbaiki. Hal ini karena tidak bisa terjadi pertukaran oksigen yang memadai," kata Widyastuti dalam keterangannya, Rabu, 16 September.

Beberapa waktu sebelumnya, Saefullah menjalani perawatan di Rumah Sakit MMC, Jakarta Selatan sejak 8 September 2020 akibat terinfeksi COVID-19.

Pada 13 September, Saefullah dipindahkan untuk dirawat secara insentif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat. 

Rencananya jenazah Saefullah akan dimakamkan dengan protokol COVID-19 di tanah pemakaman keluarga di Rorotan, Jakarta Utara.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta jajaran Pemprov DKI melaksanakan salat gaib. Salat gaib adalah ibadah umat islam yang dilakukan untuk mengirim doa kepada orang yang meninggal dunia dari jarak jauh. 

"Saudara kita, sahabat baik kita, pribadi shaleh yang amat baik itu yang selama ini bekerja bersama kita telah dipanggil pulang ke rahmatullah, Bapak Saefullah wafat pukul 12.55 di RSPAD," kata Anies.

"Mohon doakan. Bagi semua, segerajan ambil air wudhu dan siang ini kita semua selenggarakan Salat gaib untuk almarhum," lanjut dia.

Saefullah telah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta sejak 17 Juli 2014. Sebelumnya, Saefullah menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat pada tahun 2008 - 2014.