Enam Pejabat DKI Sembuh dari COVID-19, Wali Kota Jakarta Barat Masih Terpapar
Gedung Balai Kota DKI Jakarta. (Diah Ayu Wardani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Chaidir menyatakan, dari total 10 pejabat daerah yang terpapar COVID-19, enam di antaranya telah dinyatakan sembuh. Kata Chaidir, keenam pejeabat ini sebelumnya telah mejalani perawatan maupun isolasi mandiri selama 14 hari. Mereka juga telah di-swab ulang dan hasilnya negatif.

"Sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta yang sebelumnya dikonfirmasi positif COVID-19, telah dinyatakan sembuh, setelah dilakukan tes swab sebanyak 2 kali," ucap Chaidir dalam keterangannya, Sabtu, 19 September.

Chaidir menyebut, keenam pejabat tersebut di antaranya Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Suzi Marsitawati, Wakil Wali Kota Jakarta Timur Hendra Hidayat, Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta Premi Lesari.

Lalu Asisten Deputi Gubernur Bidang Pariwisata Reswan W. Soewardjo, Kepala Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Afan Adriansyah, dan Ketua TGUPP Amin Subekti.

"Para pejabat yang sudah sembuh telah kembali beraktivitas dalam kondisi yang baik," ungkapnya.

Sementara, masih pejabat DKI lain yang tengah menunggu kesembuhan dari COVID-19, yakni Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto dan Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Gumilar Ekalaya.

Kemudian, satu pejabat meninggal dunia akibat COVID-19, yakni Sekretaris Daerah DKI Saefullah. Saefullah mengembuskan napas terakhir pada Rabu, 16 September, di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.

Saefullah meninggal dunia karena mengalami shock sepsis irreversible dengan ARDS ketika terinfeksi COVID-19. Keadaan ini merupakan gangguan pernapasan berat atau gagal napas yang disebabkan penumpukan cairan pada kantong udara di paru-paru.

"Bapak Saefullah meninggal karena shock sepsis irreversible dengan ARDS, yaitu kerusakan pada jaringan paru akibat infeksi COVID-19, sehingga menyebabkan gagal napas yang tidak dapat diperbaiki. Hal ini karena tidak bisa terjadi pertukaran oksigen yang memadai," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti.