Jatuhkan Sanksi Terhadap Elite dan Bank Rusia, Presiden Biden: Kami akan Pertahankan Setiap Inci Wilayah NATO
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Wikimedia Commons/The White House)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Hari Selasa mengumumkan sanksi baru terhadap elite Rusia dan dua bank, ketika Barat mencoba untuk menghentikan invasi habis-habisan ke Ukraina dengan menghukum Moskow, karena memerintahkan pasukan ke dua wilayah separatis yang telah diakuinya.

Uni Eropa, Jerman dan Inggris juga mengumumkan cara-cara mereka akan memukul Rusia secara finansial, karena mereka khawatir serangan lebih lanjut akan datang, sebuah langkah yang secara konsisten ditolak Moskow selama berbulan-bulan.

Salah satu krisis keamanan terburuk di Eropa dalam beberapa dekade sedang berlangsung, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan Rusia ke Ukraina timur untuk 'menjaga perdamaian.'

Washington telah menolaknya sebagai 'omong kosong', pembenaran untuk mengerahkan pasukan ke wilayah Donetsk dan Lugansk setelah Moskow mengakui mereka sebagai wilayah independen. Keduanya berbatasan dengan Rusia dan telah dikendalikan oleh pejuang yang didukung Rusia sejak 2014.

Diplomasi intens selama berminggu-minggu sejauh ini gagal karena Moskow menyerukan jaminan keamanan, termasuk janji tetangganya Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO. Sementara, anggota NATO menawarkan langkah-langkah membangun kepercayaan dan pengendalian senjata kepada Putin.

"Sederhananya, Rusia baru saja mengumumkan bahwa mereka sedang mengukir sebagian besar Ukraina," kata Presiden Biden pada Hari Selasa di Gedung Putih, Washington, melansir Reuters 23 Februari.

"Dia membuat alasan untuk mengambil lebih banyak wilayah dengan paksa. Ini adalah awal dari invasi Rusia ke Ukraina," tegas Presiden Biden.

Menanggapi Rusia yang tidak menarik pasukannya dari Belarus ke utara Ukraina, Presiden Biden mengatakan dia telah mengizinkan pergerakan tambahan pasukan dan peralatan AS yang sudah ada di Eropa untuk memperkuat Estonia, Latvia, dan Lithuania.

"Biar saya perjelas, ini benar-benar langkah defensif di pihak kami. Kami tidak berniat melawan Rusia. Kami ingin mengirim pesan yang jelas, bahwa Amerika Serikat, bersama dengan sekutu kami, akan mempertahankan setiap inci wilayah NATO," paparnya.

Sanksi diterapkan ke bank VEB dan bank militer Rusia, Promsvyazbank, yang melakukan kesepakatan pertahanan, ungkap Biden. Mulai Selasa, sanksi AS akan dimulai terhadap elite Rusia dan anggota keluarga mereka.

Kantor berita TASS mengutip Promsvyazbank yang mengatakan sanksi tidak akan berdampak signifikan, karena telah mengambil tindakan pencegahan sebelumnya. Meksi, tidak ada rincian lebih jauh.

Pukulan terhadap utang negara Rusia berarti pemerintah Rusia akan terputus dari pembiayaan Barat, menurut Biden.

Terpisah, Presiden Putin tidak menonton pidato Presiden Biden, dengan Rusia pertama-tama akan melihat apa yang telah digariskan Amerika Serikat sebelum menanggapi, menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, yang dikutip oleh kantor berita Rusia.

Sebelumnya pada Hari Selasa, Jerman mengerem pipa gas baru dari Rusia dan Inggris juga memukul bank-bank Rusia dengan sanksi. Kementerian Luar Negeri Rusia mengkritik langkah-langkah baru itu sebagai "tidak sah".

Uni Eropa juga menyetujui sanksi baru yang akan memasukkan lebih banyak politisi, anggota parlemen dan pejabat ke daftar hitam, melarang investor UE berdagang obligasi negara Rusia, dan menargetkan impor dan ekspor dengan entitas separatis.

Untuk diketahui, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov sebelumnya menepis ancaman sanksi.

"Rekan-rekan kami di Eropa, Amerika, Inggris tidak akan berhenti dan tidak akan tenang sampai mereka menghabiskan semua kemungkinan mereka untuk apa yang disebut hukuman Rusia," tandasnya.