PAPUA - Direktur Reskrimsus Polda Papua Kombes Ricko Taruna mengakui anggotanya telah diterjunkan ke lapangan guna memantau minyak goreng. Hingga kini belum ada laporan yang mengarah pada dugaan penimbunan.
"Kami terus melakukan pengecekan dan monitoring guna memastikan ketersediaan minyak goreng," kata Riko di Papua dilansir dari Antara, Senin, 21 Oktober.
Dia mengakui pengecekan dilakukan guna menghindari terjadinya penimbunan untuk mengambil untung, apalagi sebentar lagi memasuki bulan Ramadan. Dia berharap
masyarakat mau melaporkan bila mengetahui adanya penimbunan minyak goreng.
Terpisah, beberapa pelaku usaha berharap harga minyak goreng olahan kelapa sawit tidak lagi mengalami kenaikan dan tetap di harga Rp14.000 per liter.
"Itu sangat membantu kami pedagang kali lima yang setiap hari menggunakannya untuk menggoreng dagangan seperti ayam dan ikan," harap Dewi yang menjual lalapan di kawasan Bucen Jayapura.
BACA JUGA:
Dewi mengakui saat ini lebih banyak merk minyak goreng yang sebelumnya tidak pernah terlihat dijual di Jayapura sehingga pihaknya begitu mendapatkan minyak goreng yang biasa digunakan langsung membelinya.
"Memang saya membeli dalam jumlah banyak sesuai kebutuhan minimal untuk seminggu karena setiap hari membutuhkan sekitar lima liter minyak goreng, " ungkap Dewi.