Bagikan:

JAKARTA - Baliho bergambar wajah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri yang dipasang di tepi sebuah jalan tol membuat polemik. Sehingga KPK dinilai harus mencari tahu siapa pemasangnya karena mereka mengaku tak pernah mengeluarkan anggaran untuk baliho tersebut dan Firli Bahuri juga mengaku tak tahu siapa pemasangnya.

Manajer Departemen Riset Transparency Internasional Indonesia (TII) Wawan Suyatmiko menilai KPK harus segera mencari tahu siapa pemasang baliho yang mencantumkan wajah Firli Bahuri yang membuat heboh pada pekan lalu.

Langkah ini, sambung dia, harus dilakukan demi menjaga nama komisi antirasuah di tengah masyarakat.

"Perlu sekali (ditelusuri siapa pemasang baliho, red) jika ingin menjaga muruah dan integritas KPK," kata Wawan saat dihubungi VOI, Senin, 21 Februari.

Wawan yakin mencari siapa pemasang baliho adalah pekerjaan mudah bagi komisi antirasuah dan aparat penegak hukum lainnya. Alasannya, pemasangan semacam ini tentu terdaftar sehingga penelusuran bisa dilakukan jika memang niat.

"Saya rasa mudah ya bagi KPK dan Kepolisian untuk mencari tahu siapa dalang pemasangan gambar Firli," tegasnya.

"Pemasangan baliho skala besar pasti terdaftar oleh perusahaan jasa iklan. Tinggal ditelusuri saja," imbuh Wawan.

Akhir pekan lalu, sebuah foto baliho berwajah Firli Bahuri yang lengkap dengan pesan antikorupsi di sebuah ruas jalan tol jdi sorotan. Dalam unggahan warganet, baliho itu memuat kalimat:

"Siapa saja yang korupsi kita tangkap. Kita ingin mewujudkan Indonesia yang adil makmur, cerdas, sejahtera, mudah mencari kerja, Indonesia yang disegani dunia dan Indonesia yang membanggakan rakyatnya," demikian tulisan pada baliho yang dilengkapi dengan foto eks Deputi Penindakan KPK tersebut.

Setelah ramai dibicarakan, Firli Bahuri kemudian angkat bicara. Dia mengaku tak tahu menahu soal baliho itu.

"Terus terang saya tidak tau siapa dan di mana itu semua dipasang," kata Firli dikutip dari akun Twitter-nya @firlibahuri pada Sabtu, 19 Februari.

Meski begitu, dirinya mencoba bijak dengan adanya pemasangan ini. Menurut Firli, baliho tersebut adalah bentuk dukungan kepada KPK.

"Jika itu dimaksudkan untuk mendukung kerja KPK sy mengucapkan terima kasih," ungkap Firli lewat akun Twitternya.

Menegaskan pernyataan Firli, Plt Juru Bicara KPK Bidang Penindakan Ali Fikri mengatakan KPK tak pernah mengeluarkan anggaran pemasangan baliho tersebut. Apalagi, selama ini tak ada pengadaan yang dilakukan.

"KPK memastikan tidak pernah melakukan pengadaan maupun pembiayaan dalam anggaran negara atas pemasangan billboard tersebut," kata Ali melalui keterangan tertulisnya, Sabtu, 19 Februari.

Ali bahkan mengatakan setelah ramai foto baliho itu di media sosial, tim Inspektorat KPK langsung melakukan pengecekan. Hasilnya, baliho bergambar wajah Firli itu tak lagi ditemukan.

"Tim Inspektorat KPK juga telah melakukan pengecekan di lokasi dan sudah tidak ditemukan billboard dimaksud," tegasnya.

Dirinya memahami banyak pihak ingin agar korupsi dapat diberantas. Tapi, dia mengatakan upaya ini tak bisa dilakukan sendirian.

"Kami menyadari bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya menjadi tugas KPK," ungkap Ali.

"Untuk itu komitmen KPK sedari awal adalah terus merangkul dan mengajak seluruh masyarakat, untuk bersama-sama menanamkan kesadaran berintegritas agar tumbuh budaya antikorupsi dalam lingkungan bermasyarakat," pungkasnya.