JAKARTA - KPK terkenal dengan operasi senyapnya yang begitu mengerikan untuk koruptor. Ketika ada perpindahan uang --dalam artian suap-- ke pejabat negara, KPK bisa tiba-tiba muncul dan menangkap para pelaku.
Kehebatan itu sudah tersiar ke seluruh pelosok negeri. Meski memang belum bisa sanggup menghentikan semua praktik korupsi.
Soal urusan deteksi praktik korupsi, KPK memang jagonya.
Tapi urusan mencari tahu siapa pemasang baliho wajah Ketua KPK Firli Bahuri, lembaga antirasuah belum juga berhasil.
Foto baliho ini menjadi pembicaraan dan disoroti warganet, khususnya Twitter. Pada unggahan warganet, baliho untuk memuat kalimat:
"Siapa saja yang korupsi kita tangkap. Kita ingin mewujudkan Indonesia yang adil makmur, cerdas, sejahtera, mudah mencari kerja, Indonesia yang disegani dunia dan Indonesia yang membanggakan rakyatnya," demikian tulisan pada baliho yang dilengkapi dengan foto eks Deputi Penindakan KPK tersebut.
Firli mengaku tak tahu menahu soal baliho yang terpasang di pinggir jalan tersebut. Namun Firli coba bijak. Dia memandang itu sebagai bentuk dukungan kepada KPK.
"Jika itu dimaksudkan untuk mendukung kerja KPK sy mengucapkan terima kasih," ungkap Firli lewat akun Twitternya.
BACA JUGA:
Respons KPK soal baliho wajah Firli Bahuri
Plt Juru Bicara KPK Bidang Penindakan Ali Fikri mengatakan KPK tak pernah mengeluarkan anggaran pemasangan baliho tersebut. Apalagi, selama ini tak ada pengadaan yang dilakukan.
"KPK memastikan tidak pernah melakukan pengadaan maupun pembiayaan dalam anggaran negara atas pemasangan billboard tersebut," kata Ali melalui keterangan tertulisnya, Sabtu, 19 Februari.
Ali bahkan mengatakan setelah ramai foto baliho itu di media sosial, tim Inspektorat KPK langsung melakukan pengecekan. Hasilnya, baliho bergambar wajah Firli itu tak lagi ditemukan.
"Tim Inspektorat KPK juga telah melakukan pengecekan di lokasi dan sudah tidak ditemukan billboard dimaksud," tegasnya.
Dirinya memahami banyak pihak ingin agar korupsi dapat diberantas. Tapi, dia mengatakan upaya ini tak bisa dilakukan sendirian.
"Kami menyadari bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya menjadi tugas KPK," ungkap Ali.
"Untuk itu komitmen KPK sedari awal adalah terus merangkul dan mengajak seluruh masyarakat, untuk bersama-sama menanamkan kesadaran berintegritas agar tumbuh budaya antikorupsi dalam lingkungan bermasyarakat," imbuhnya.