JAKARTA - Rencana penutupan perlintasan kereta api (KA)sebidang di dekat Stasiun Pasar Senen mulai mendapat penolakan dari warga sekitar. Khususnya bagi warga Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Mereka mengancam akan menggelar unjukrasa bersama jika pihak terkait tetap nekat menutup akses jalan fasilitas publik tersebut.
Doli (40) warga RW 01 mengatakan, warga di sekitar lokasi aktivitasnya banyak yang berjualan. Mereka umumnya dagang ke wilayah Senen yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya.
Doli mengeluhkan jika pintu perlintasan jalan tersebut ditutup, maka warga harus memutar cukup jauh dengan jalan kaki atau naik motor sejauh 7 kilometer untuk bisa ke wilayah Senen.
"Biasanya hanya 200 meter tapi ini jadi memutar yang lebih jauh. Bayangin saja kalau kita jalan kaki terus ada yang bawa gerobak juga. Kasihan kan warga yang berdagang," katanya kepada wartawan, Jumat 11 Februari.
BACA JUGA:
Hal senada juga dikatakan Ketua RW 01 Kelurahan Tanah Tinggi, Feri. Menurutnya, rencana penutupan itu sangat merugikan warga karena banyak yang beraktivitas melalui akses tersebut.
"Penutupan jalan sebidang ini pastinya akan menyengsarakan masyarakat di sini," katanya.
Feri mengatakan, di kawasan Kelurahan Tanah Tinggi ini sebagai wilayah yang kumuh dan miskin mendominasi.
"Kebanyakan di sini berdagang dan ada juga karyawan. Mereka kebanyakan kerja di wilayah Senen, kalau jalan ini ditutup terus mereka bawa gerobak dan motor menuju Senen mau lewat mana mereka," katanya.
Sebelumnya diberitakan, penutupan perlintasan rel Kereta Api kembali dilanjutkan PT KAI dan Pemerintah Kota Jakarta Pusat. Kali ini penutupan dilakukan di perlintasan Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Jakarta Pusat, Bakwan Ferizan Ginting mengatakan, penutupan tersebut tentunya akan berdampak secara sosial, aksebilitas dan perekenomian terutama pada masyarakat.
Menurutnya, rencana itu nantinya akan disosialisasikan kepada masyarakat.
"Kita telah minta agar ini benar - benar disosialisasikan secara komprehensif, secara matang kepada masyarakat, supaya masyarakat juga harus merubah. Katakanlah selama ini masyarakat berjalan kaki langsung ke Pasar Senen, itu kan pasti akan berdampak," kata Bakwan saat dihubungi VOI, Kamis 10 Februari.