Bagikan:

JAKARTA - Prancis akan tetap memberlakukan kartu pas vaksin COVID-19 sampai ICU rumah sakit dapat berfungsi normal, tanpa membatalkan prosedur non-darurat untuk memberi ruang bagi pasien COVID dalam perawatan intensif, Menteri Kesehatan Olivier Veran mengatakan pada Hari Rabu.

Pemerintah mengatakan, izin vaksin membantu mengekang penyebaran virus corona, mendorong lebih banyak orang untuk mendapatkan vaksin COVID-19, mengurangi tekanan pada rumah sakit.

"Ketika kita telah mengosongkan unit perawatan intensif, atau setidaknya ketika tidak ada pembatalan prosedur lebih lanjut dan jika tidak ada varian baru yang beredar, maka kegunaan izin vaksin akan menjadi perdebatan," ujar Menteri Veran kepada BFM TV, seperti melansir Reuters 3 Februari.

Prancis masih jauh dari titik itu, dengan 3.700 pasien COVID dalam perawatan intensif, ungkap Menteri Veran, menunjukkan jumlah tersebut perlu diturunkan menjadi sekitar 1.000 pasien sebelum aturan izin vaksin dapat dihapus.

"Pada Bulan Agustus kami berada di 1.000-1.200 dan rumah sakit kami berfungsi normal. Ini adalah kondisi yang sangat diperlukan," tukas Menteri Veran.

Untuk diketahui, sejak pertengahan Januari 2022, orang-orang di Prancis harus menunjukkan bukti vaksinasi untuk memasuki bar, restoran, bioskop, dan tempat umum lainnya. Sebelumnya, ada juga opsi untuk menunjukkan tes COVID negatif atau bukti infeksi baru-baru ini.

Meski demikian, kalangan kritikus mengatakan penerapan ketentuan kartu pas vaksin melanggar kebebasan sipil, sementara beberapa orang turun ke jalan sebagai protes.

Ditanya apakah Prancis akan memerlukan suntikan booster kedua vaksin COVID-19, Menteri Veran mengatakan itu akan tergantung pada apakah ada mutasi virus lebih lanjut.