JAKARTA - Mantan juara dunia tinju kelas berat yang kini menjadi Wali Kota Kiev Vitali Klitschko menyebut, Ukraina akan berjuang untuk masa depannya di tengah situasi yang memanas di perbatasan dengan Rusia. Ia juga tidak bisa berkata-kata dengan tawaran bantuan helm dari Jerman, dibanding bantuan persenjataan dari Amerika Serikat dan Inggris.
Jerman akan memasok 5.000 helm militer ke Ukraina untuk membantu mempertahankan diri dari kemungkinan invasi Rusia. Menteri Pertahanan Christine Lambrecht mengatakan Berlin, yang menghadapi kritik yang berkembang atas penolakannya untuk memasok senjata ke Ukraina seperti yang telah dilakukan negara-negara Barat lainnya, menanggapi permintaan peralatan militer, khususnya helm.
"Pemerintah Jerman setuju bahwa kami tidak mengirim senjata mematikan ke daerah krisis karena kami tidak ingin menyulut situasi, kami ingin berkontribusi dengan cara lain," kata Menteri Lambrecht pada konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, mengutip Reuters 27 Januari.
Dia menambahkan bahwa Jerman juga memasok rumah sakit lapangan ke Ukraina dan masih mencari solusi damai. Sebelumnya, Duta Besar Ukraina di Berlin telah mendesak Pemerintah Jerman untuk setidaknya membantu dengan mengirimkan 100.000 helm dan rompi pelindung.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan dia tidak menghakimi keputusan orang lain.
"Jelas Inggris telah mengambil pandangan bahwa bantuan mematikan yang bersifat defensif taktis adalah sesuatu yang dibutuhkan Ukraina. Tapi kami tidak duduk menghakimi negara lain," katanya saat berkunjung ke Berlin,
Menanggapi hal ini, Klitschko yang tinggal selama bertahun-tahun di Jerman dan sekarang menjadi wali kota ibukota Ukraina, tidak terkesan dengan tawaran helm.
"Perilaku pemerintah Jerman membuat saya tidak bisa berkata-kata. Kementerian Pertahanan tampaknya belum menyadari, kita dihadapkan dengan pasukan Rusia yang diperlengkapi dengan sempurna yang dapat memulai invasi lain ke Ukraina kapan saja," ujarnya kepada Harian Bild.
"Dukungan macam apa yang akan dikirim Jerman selanjutnya?" dia bercanda. "Bantal?"
Lebih jauh ia mengatakan, orang Ukraina akan menemukan diri mereka hidup dalam 'mimpi buruk' jika Rusia menyerang, tetapi bersikeras bahwa warga negaranya akan berjuang untuk masa depan mereka.
Klitschko berterima kasih kepada Inggris karena menawarkan dukungan militer dan politik ke Ukraina, mengatakan "akan sangat sulit untuk bertahan hidup" jika bantuan itu turun jika terjadi invasi.
Dalam sebuah wawancara dengan program BBC Radio 4 Today, ia melukiskan gambaran pembangkangan yang kuat di antara orang-orang Ukraina.
"Kami tidak agresif kepada siapa pun, tetapi jika seseorang datang ke Ukraina, kami tidak punya pilihan lain (kecuali bertarung)," ujar Klitschko seperti melansir The National News.
"Kita harus membela negara kita, mempertahankan kemerdekaan kita, mempertahankan integritas teritorial kita dan kita harus berjuang untuk negara kita untuk nilai-nilai kita, untuk masa depan kita," tandasnya.
Ditanya bagaimana Ukraina akan merespon jika tentara asing muncul di jalan-jalan mereka, dia berkata: "Ini akan menjadi mimpi buruk, itu akan menjadi serangan agresif ke Ukraina. Kami tidak ingin melakukan itu tetapi kami tidak punya pilihan lain."
BACA JUGA:
Dia menambahkan Ukraina adalah negara sahabat yang memiliki visi untuk membangun dirinya menjadi negara Eropa modern.
Untuk diketahui, sebelum terjun ke dunia politik, Klitschko adalah juara tinju kelas berat dunia. Dia adalah satu-satunya petinju yang memegang gelar juara dunia dalam tiga dekade berbeda.
Bersama dengan adiknya Wladimir, mereka dianggap sebagai petinju kelas berat dunia yang dominan pada zamannya, ketika karir mereka mencapai puncaknya antara tahun 2004 dan 2015.