Pemprov DKI Siap Renovasi Rumah Tak Layak Huni di Jakarta Barat
Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko meninjau dua rumah warga/Foto: Antara

Bagikan:

JAKARTA - Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko meninjau dua rumah warga yang akan dibongkar dan dibangun ulang agar menjadi bangunan layak huni.

Dua rumah itu berlokasi di Jalan Kemanggisan Ilir, RT 06/07 dan RT 015/08 Kelurahan Kemanggisan, Pal Merah, Jakarta Barat.

"Kita sudah laksanakan survei terhadap dua warga kita yang tidak mampu untuk memperbaiki rumahnya. Kedua rumah itu sangat memprihatinkan dan memang perlu kita bantu," kata Yani saat ditemui di kawasan Kemanggisan, Pal Merah, Jakarta Barat, Jumat 28 Januari.

Yani mengatakan, dua rumah ini sebelumnya sudah diajukan untuk dibangun ulang sejak beberapa waktu lalu. Selama proses pengajuan, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) melakukan survei kedua lokasi rumah untuk memastikan layak atau tidak mendapatkan bantuan.

Setelah kedua rumah tersebut disurvei langsung oleh Yani, proses pembongkaran akan langsung dilakukan.

"Jadi ya satu rumah waktu pengerjaannya sebulan. Nah Jumat besok kita cari lagi rumah yang tidak layak," kata Yani.

Selama satu bulan itu, penghuni rumah akan tinggal di kontrakan dan dibiayai oleh Pemkot Jakbar. Yani memastikan kegiatan bedah rumah dalam program "Jumat Berkah" ini akan terus bergulir hingga seluruh warganya mendapatkan rumah yang layak huni.

Salah satu rumah yang akan dibangun ulang di Jalan Kemanggisan Ilir, RT 06/07. Rumah tersebut sempit dan berada di sudut sebuah jalan buntu. Jalan menuju rumah tersebut juga sempat hanya bisa dilalui motor dari satu arah.

Saat sampai di depan rumah, kondisi teras juga tampak sempit. Rumah tersebut hanya memiliki dua kamar, satu ruang tamu yang kecil dan kamar mandi yang tergabung dengan dapur.

Rumah tersebut juga tampak rendah. Ketinggiannya hanya sekitar 160 sentimeter. (cm). Kondisi genteng pun juga rusak dan banyak yang berlubang.

"Kalau hujan bisa banjir di dalam rumah karena bocor," kata Idup Muhammad (65) selaku pemilik rumah ini.

Di rumah sempit ini, Idup tinggal dengan dua anaknya dan dua cucunya. Mereka hidup dengan kondisi yang serba "pas-pasan". Sehari-harinya, Idup hanya mengandalkan panggilan orang sebagai sopir pribadi.

Dengan adanya bantuan dari Pemkot Jakarta Barat ini, Idup sangat bersyukur. Sebagian bebannya kini sudah terangkat lantaran tidak perlu memikirkan kondisi rumah yang sudah tidak layak huni itu.

"Saya sangat bersyukur dengan bantuan dari Wali Kota. Saya jadi bisa punya rumah layak, itu harapan saya dari dulu," ujar dia.