Dua Pos Keamanan Dibangun Redam Konflik Ori-Kariuw Usai Bentrok di Maluku Tengah
Penjabat Sekretaris Daerah Maluku, Sadli Ie (tengah), saat memimpin rapat penyelesaian konflik antar warga Desa ori dan Kariuw, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (26/1). ANTARA/Jimmy Ayal

Bagikan:

AMBON - Pemerintah Provinsi Maluku akan memfasilitasi pembangunan dua pos pengamanan secara permanen untuk meredam dan membantu penyelesaian konflik antarwarga Desa Ori dan Kariuw di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.

"Pemprov akan memfasilitasi pembangunan dua pos pengamanan di wilayah perbatasan antara Desa Ori, Kariuw dan Pelauw," kata Pelaksana Tugas Sekda Maluku, Sadli Ie, di Ambon dikutip Antara, Rabu, Rabu, 26 Januari.

Menurut dia, pembangunan pos pengamanan tersebut berdasarkan perintah Gubernur Maluku, Murad Ismail. Murad sebelumnya menerima masukan dari Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku, Pendeta Elifas Tomix Maspaitella, MUI Maluku serta berbagai komponen lain.

Pos pengamanan tersebut akan dibangun di perbatasan antara Desa Ori-Kariuw, sedangkan satu lainnya di perbatasan Desa Kariuw-Pelauw.

Menurut Ia, Pemerintah Provinsi Maluku siap mengalokasikan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun pos pengamanan tersebut, demi untuk meredam situasi sekaligus mendukung proses perdamaian antarwarga yang berkonflik.

"Bila perlu besok posnya kita bangun. Mungkin dengan kehadiran pos keamanan ini, warga terutama perempuan dan anak-anak tidak merasa takut lagi dan bersedia kembali ke desa mereka masing-asing," katanya.

Dia juga telah memerintahkan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Maluku serta Pekerjaan Umum untuk mengordinasikan rencana pembangunan pos tersebut dengan pihak aparat keamanan sehingga dapat berjalan dengan lancar dan anggaran yang dibutuhkan dapat disiapkan.

Selain itu, pimpinan dua dinas teknis itu juga diperintahkan untuk menginventarisasi rumah warga maupun fasilitas umum dan sosial yang terbakar akibat konflik yang bermula dari persoalan tapal batas tersebut, sehingga dapat segera diusulkan untuk dibangun kembali.