Saatnya Naik Kelas, Akademisi Sarankan Konsumsi Delegasi G20 dari Kuliner Lokal
Beberapa makanan berbasis pangan lokal alias kuliner lokal dari beberapa daerah yang diperkenalkan dalam Festival PARARA tahun 2021. (Dok Antara) 

Bagikan:

JAKARTA - Akademisi dari IPB University Prima Gandhi menyarankan agar konsumsi untuk delegasi negara G20 yang menghadiri presidensi G20 di Indonesia sepanjang 2022 berasal dari produk pangan lokal alias kuliner lokal agar manfaat konferensi internasional tersebut bisa dirasakan langsung oleh masyarakat khususnya petani dalam negeri.

Prima dalam keterangannya saat dihubungi di Jakarta, Sabtu 22 Januari, mengatakan kedatangan delegasi dari negara anggota G20 sekitar 21 ribu orang ke Indonesia dipastikan akan meningkatkan konsumsi pangan di dalam negeri yang berdampak pada produk pangan nasional.

Namun dia menegaskan agar pemerintah harus memastikan konsumsi bagi para delegasi G20 tersebut berasal dari produk pertanian dalam negeri.

"Ketika dia beraktivitas akan meningkatkan permintaan pangan kita. Tetapi lagi-lagi ini harus kita lihat dan juga kita amati, di mana tempat para delegasi tadi menginap. Kalau dia menginap di penginapan atau hotel yang menggunakan produk pangan dan hasil pertanian dalam negeri pasti itu akan menguntungkan petani dan UMKM. Minimal kan ada kenaikan demand," kata Prima seperti dilansir Antara.

Menurut dia, harus ada intervensi dari negara yang mewajibkan minimal tempat para delegasi menginap menggunakan produk pangan lokal daerah untuk konsumsinya.

"Kurangilah makanan impor seperti buah-buahan impor. Seperti jeruk sunkist, diganti dengan jeruk Pontianak atau jeruk Medan begitu," katanya.

Prima berharap ada kebijakan yang dikeluarkan terhadap tempat delegasi-delegasi itu tinggal untuk menggunakan produk pangan dari petani dalam negeri ataupun produk UMKM.

"Kalau tidak seperti itu mungkin ada kesempatan, ketika tempat penginapan itu untuk menggunakan makanan atau pangan yang bukan dari hasil UMKM ataupun petani lokal," katanya.

Prima mengatakan adanya presidensi G20 yang akan dimulai pada 26 Januari hingga November 2022 ini menjadi salah satu momentum untuk para petani menjual hasil produknya.

"Kalau menurut saya pasti Insya Allah ini akan menguntungkan para petani dan UMKM. Ada peningkatan demand pasti di dalam negeri itu yang pertama," kata Prima.

Pemerintah memperkirakan Presidensi G20 akan berdampak pada peningkatan konsumsi domestik sebesar Rp1,7 triliun dan PDB domestik Rp7,43 triliun yang berasal dari kunjungan para delegasi. Dari jumlah itu diharapkan kuliner lokal juga akan terserap. Selain itu, Presidensi G20 dikatakan akan meningkatkan peran UMKM dan membantu penyerapan sebanyak 33.000 tenaga kerja di berbagai sektor.