Bagikan:

DENPASAR - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) melalui Direktorat Jenderal Imigrasi akan menyesuaikan protokol kenegaraan dalam menyambut para kepala negara pada perhelatan KTT G20 yang berlangsung 15 dan 16 November 2022.

"Untuk tamu VVIP ada treatment khusus, kami akan menyesuaikan protokol negara dan kebiasaan-kebiasaan internasional," kata Kepala Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Ngurah Rai Sugito di Badung, Bali, dilansir ANTARA, Rabu, 2 November.

Khusus kepala negara yang tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, kata Sugito, akan ada pemeriksaan keimigrasian secara khusus.

Karena itu, imigrasi khususnya petugas Kanim Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai akan menyesuaikan hal tersebut. Penyesuaian itu tidak hanya terhadap kepala negara, tetapi juga delegasi G20 yang tergolong kelompok VIP.

Sejak Mei 2022 Kanim Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai telah melayani 2.392 partisipan G20 yang melaksanakan sejumlah rangkaian kegiatan G20.

Tidak hanya itu, kata dia, jika dibutuhkan penambahan konter khusus layanan G20, total ada 64 petugas yang bisa diberdayakan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Sebanyak 64 petugas imigrasi tersebut, lanjut dia, bisa melayani atau menyelesaikan proses keimigrasian 3.840 partisipan G20 hanya dalam kurun waktu 1 jam saja.

"Kalau 3.840 dalam 1 jam, sebanyak 10 pesawat dalam 1 jam bisa kami selesaikan," ucap dia.

Bagi delegasi yang naik pesawat komersial atau tergabung dengan penumpang umum, kata Sugito, akan dipisahkan saat tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

"Penumpang umum nanti belok di jalur sebelah kanan, sedangkan delegasi ke hospitality desk," ujarnya.

Hal itu dilakukan agar tidak terjadi penumpukan di bandara. Pada saat itu petugas pendamping atau naradamping dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) akan membantu partisipan G20.