Bagikan:

TANGERANG – Warga terdampak banjir di Pakuhaji, Kabupaten Tangerang mengaku mengalami gatal-gatal. Hal itu ia rasakan sejak banjir terjadi pada Rabu, 19 Januari.

Alfiah, salah satu warga di Desa Laksana, RT 01/11, Pakuhaji mengalami gatal-gatal. Hal itu disampaikan Mulyana, adik kandung Alfiah.

Mulyana mengatakan, Alfiah mengalami penyakit sejak pertama kali banjir di wilayahnya. Bahkan, lanjut Mulyana, Alfiah sampai tidak bisa berjalan karena kegatalan.

"Iyah, Alfiah (terkena penyakit gatal). (Sakitnya) dari kemarin, bagian jari-jari kaki," kata Mulyana saat ditemui di rumahnya, di Desa Laksana, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Jumat, 21 Januari.

"Tadinya agak susah berjalan, karena kakinya merah-merah, sakit katanya," sambung Mulyana.

Beruntung setelah Alfiah menjalani pengobatan di puskesmas terdekat, kini kondisinya sudah mulai membaik. Alfiah sudah mulai beraktivitas seperti biasa, meski sedikit merasakan kesakitan pada kakinya.

"Sekarang udah mulai biasa, tapi agak pincang sedikit jalannya," ujar Mulyana.

Sebagai informasi, Sebanyak 660 Kepala Keluarga di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang terdampak banjir pada Rabu 19 Januari. Ketinggian air di wilayah tersebut mencapai 90 sentimeter, melebihi lutut orang dewasa.

Walau demikian, banyak warga di Kelurahan Pakuhaji yang masih bertahan di rumahnya masing-masing.

"Ratusan kepala keluarga itu masih bertahan di rumahnya masing-masing. Ketinggian air 50 sampai 90 sentimeter." kata Kabid Penanganan Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Abdul Munir melalui pesan singkat.

Munir mengatakan, banjir itu terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi. Selain itu juga dari kiriman Bogor dan luapan Kali Cisadane.