Bagikan:

PEKANBARU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menemukan warganya yang terdampak banjir sudah ada yang terjangkit penyakit kulit.

"Kebanyakan dari warga mengalami penyakit kulit, penyakit ini kerap terjadi pascabanjir," kata Pelaksana Kepala Diskes Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra, di Pekanbaru, Riau, Rabu 10 Januari, disitat Antara.

Dia mengatakan, pihaknya telah memberi layanan secara gratis kepada warga yang terdampak banjir selama lebih dari satu pekan. Diskes membuka layanan di sejumlah lokasi bahkan setiap harinya berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

"Mereka sudah menggelar pengobatan gratis bagi warga terdampak banjir. Warga pun berkesempatan untuk mendapat akses kesehatan di posko ini untuk berobat," tuturnya.

Dia menyebutkan, ada juga yang mengalami demam dan flu pasca banjir melanda sejumlah wilayah kota. Namun banyak dari warga terdampak mengalami gatal-gatal hingga kutu air, karena sudah lama pemukimannya terendam banjir," ungkapnya.

Saat ini tercatat ada 1.500 kepala keluarga (KK) terdampak banjir di Kota Pekanbaru. Kebanyakan warga yang terdampak berada di wilayah Rumbai karena berada di sekitar Sungai Siak.

Pemko sudah menetapkan status darurat banjir sejak akhir tahun lalu hingga 31 Januari ini. Sementara prediksi cuaca dan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru musim hujan diperkirakan terjadi hingga akhir Januari 2024.

Kondisi saat ini selain di perumahan, terpantau sejak akhir tahun banjir sudah menggenangi Jalan Sudirman Ujung Pekanbaru hingga ketinggian lutut orang dewasa. Akibatnya kendaraan yang lewat butuh panduan karena adanya lubang di tengah jalan.