Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan mengklarifikasi pernyataannya yang dianggap menyinggung bahasa Sunda saat mengkritik kepala Kejaksaan Tinggi dalam rapat kerja bersama Kejaksaan Agung. Dia pun meminta maaf kepada warga Jawa Barat atas pernyataannya yang menuai polemik itu.

"Saya tidak ada niat, tidak ada maksud, tidak ada tujuan untuk mendiskreditkan, untuk merendahkan keluarga kami dari suku Sunda. Mendiskreditkan bahasa Sunda dan masyarakat Jabar pada umumnya," ujar Arteria di Ruang Fraksi PDIP, Kamis, 20 Januari. 

Dalam rapat kemarin, Arteria mengaku bermaksud mengingatkan Kajati terkait untuk berbahasa nasional agar lebih mudah dimengerti. Tanpa bermaksud menghubung-hubungkan dengan suku tertentu namun berdasarkan kompetensi, kapasitas dan kapabilitasnya. 

"(Dalam rapat, red) 15 menit semuanya untuk kejaksaan semua puji, baik-baik untuk instansi kejaksaan. Ini ada sedikit kritik ke kajati, jadi bukan bicaranya orang Sunda," jelasnya. 

Politikus PDIP itu mengatakan, tidak ingin memperpanjang masalah kesalahpahaman tersebut. Arteria bilang, pernyataannya kemarin hanya pendapat agar jangan sampai ada yang merasa karena kedekatan kesukuan. 

"Terkait hal tersebut saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh warga masyarakat, kepada seluruh tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, semua lah, karena saya menganggap orang sudan itu bagian dari keluarga besar kami. Teman saya, sahabat saya banyak banget, apalagi Jakarta ini berbatasan dengan Jabar," ungkap Arteria. 

"Saya mohon maaf atas pernyataan saya tersebut. Dan kami juga memastikan tidak ada niatan sedikit pun untuk merendahkan, menyakiti keluarga kami yang bersuku Sunda," sambungnya. 

Arteria mengatakan, dirinya juga sudah dimintai klarifikasi oleh DPP PDIP. Pada Kamis hari ini, pukul 11.00 - 12.00 WIB dirinya sudah bertemu sekjen PDIP dan ketua dewan kehormatan partai. Setelah itu, juga dimintakan klarifikasi oleh ketua fraksi. 

"Intinya saya mohon maaf dan kemudian pernyataan yang mungkin membuat gaduh ini murni dari saya pribadi selaku anggota DPR dalam menjalankan tugas pengawasan. Tidak ada kaitan dengan fraksi atau partai kami dan pastinya tidak ada maksud untuk rasis atau merendahkan bahasa atau suku sunda," ucap Arteria.