Bagikan:

JAKARTA - Turki dalam dua bulan ke depan akan sepenuhnya meluncurkan Hürjet, jet latih canggih dan pesawat serang ringan yang dikembangkan di dalam negeri lewat proyek Pesawat Tempur Nasional (MMU)

Kepala Turkish Aerospace Industries (TAI), perusahaan produsen, Temel Kotil mengungkapkan, pihaknya bertujuan untuk memproduksi dua pesawat setiap bulan setelah 2025

Temel Kotil mengatakan, empat prototipe akan dibangun terlebih dahulu dan akan digunakan selama uji terbang.

"Kami menargetkan untuk membangun enam hingga tujuh pesawat pada tahun pertama dalam fase produksi massal, untuk memproduksi dua pesawat per bulan dan 24 pesawat per tahun mulai tahun depan," ujarnya mengutip Daily Sabah 17 Januari.

"Setelah tahun 2025, dua Hürjet akan meninggalkan hanggar dan akan dikirimkan ke pelanggan setiap bulannya," sambungnya..

Komite Eksekutif Industri Pertahanan Turki pekan lalu menyetujui produksi massal fase pertama Hürjet.

Menjawab pertanyaan tentang tender pesawat serang ringan yang diadakan di Malaysia, di mana Hürjet juga berpartisipasi, Kotil mengatakan pesawat mereka merupakan saingan pesawat yang sudah lama terbang.

Namun, katanya, "perangkat lunak rekayasa jauh lebih mampu sekarang, mereka telah berevolusi. Segalanya menjadi lebih mudah dengan kecerdasan buatan, dan dengan demikian tidak perlu ada sejarah."

"Kami mempercayai Hürjet. Kami bersaing dengan semua orang, kami berpartisipasi dalam setiap tender," tandasnya.

Mengungkapkan Turki kini dipandang sebagai titik acuan dalam industri pertahanan global, Kotil menyatakan dengan pekerjaan yang mereka lakukan, mereka juga melatih para insinyur yang akan melanjutkan pekerjaan mereka di seluruh sektor.

Lebih jauh Kotil menernagkan, pesawat serang ringan Hürjet dikembangkan dan diproduksi dengan teknologi terbaru untuk bersaing dengan para pesaingnya.

Proyek Hürjet awalnya dimulai oleh TAI pada 2017 dan diharapkan melakukan penerbangan perdananya pada 2023. Hürjet, yang dirancang untuk menjadi pesawat latih generasi kelima, akan dilengkapi dengan komputer misi canggih di kokpit modernnya.

Nantinya, pesawat akan dilengkapi dengan radar superior dan sistem serangan sensitif, dengan kemampuan komunikasi udara dan darat, mengurangi ancaman dan risiko.

Secara dimensi, Hürjet akan memiliki panjang 13,4 meter (43 kaki) dengan lebar sayap 11 meter dan akan memberikan keamanan lingkungan dalam operasi ofensif.

Untuk diketahui, tujuan utama dari proyek Hürjet adalah untuk menggantikan armada pesawat latih T-38 Angkatan Udara Turki, yang terdiri dari 70 pesawat, serta untuk memenuhi kebutuhan pelanggan internasional yang potensial.

Ketinggian maksimum jet canggih ditetapkan pada 45.000 kaki (14 kilometer), bersama dengan muatan 3.000 kilogram (6.600 pon) dan kecepatan maksimum Mach 1,2.