100 Dokter Meninggal Akibat COVID-19, IDI: Lindungi Nakes Tanpa Salahkan Pihak Lain
Ilustrasi dokter (DarkoStojanovic/Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta agar pemerintah berusaha keras melindungi tenaga kesehatan dari ancaman COVID-19 dan tak perlu menyalahkan pihak manapun.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih terkait terus bertambahnya jumlah tenaga kesehatan terutama dokter yang meninggal dunia, hingga mencapai angka 100 orang.

"Kita semua sebaiknya melakukan upaya semaksimal mungkin agar nakes terlindungi dengan baik tanpa mempersalahkan siapapun. Karena ini suasana pandemi yang serba darurat dan emergensi," kata Daeng saat dihubungi wartawan, Senin, 31 Agustus.

Untuk mencegah terus bertambahnya angka tenaga medis terpapar COVID-19, Daeng mengatakan, IDI telah berkoordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19 dan Kementerian Kesehatan untuk melakukan beberapa hal.

Selain itu, pihaknya memastikan agar rumah sakit dapat menjaga tenaga kesehatan dengan melakukan beberapa hal yaitu menjaga persediaan alat pelindung diri (APD), memastikan rumah sakit melakukan penjadwalan jaga agar tenaga kesehatan tidak kelelahan dan beresiko terpapar virus, serta memberlakukan kebijakan khusus bagi dokter maupun tenaga kesehatan lainnya yang mempunyai penyakit komorbid.

Selain itu, IDI mendorong rumah sakit melaksanakan uji usap secara rutin terhadap para tenaga kesehatan dengan tujuan memantau dengan ketat dan mencegah terjadinya penyebaran COVID-19.

"Semua pihak seharusnya bergotong royong untuk mensupport rumah sakit agar mampu melaksanakan empat hal di atas," tegasnya.

Lebih lanjut Daeng mengatakan, IDI berduka dengan meninggalnya 100 orang tenaga kesehatan akibat virus ini. "Sejawat dokter yang gugur dalam penanganan COVID-19 sudah mencapai 100 orang. Demikian juga petugas kesehatan lainnya yang gugur juga bertambah," ungkapnya.

Dirinya meminta semua pihak mendoakan tenaga kesehatan yang gugur dan berharap agar perjuangan mereka dapat menjadi teladan bagi masyarakat agar berkomitmen menjalankan pengabdian kepada kemanusiaan.

"Dan kita juga agar tidak putus-putusnya berdoa bagi semua kawan-kawan sejawat kita sebagai garda terdepan yang sedang berjuang membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan pertolongan dalam perawatan COVID-19," pungkasnya.