Bagikan:

JAKARTA - Jumlah perawat yang meninggal dunia karena terpapar COVID-19 terus bertambah. Saat ini terkonfirmasi ada 100 orang perawat meninggal. 

"Per hari Rabu, tanggal 14 Oktober ada 100 perawat gugur ketika terkonfirmasi positif COVID-19," kata 

Sekretaris Badan Bantuan Hukum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Maryanto dalam keterangannya, Kamis, 15 Oktber.  

Saat ini ada 2.479 perawat di seluruh Indonesia yang terkonfirmasi positif COVID-19. Kemudian 188 perawat suspek COVID-19, 639 mengalami kontak erat, 68 probable, dan sebanyak 1.633 perawat telah dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Maryanto meminta perawat yang menangani pasien COVID-19 Maryanto  untuk lebih mewaspadai penularan virus corona dengan menggunakan prinsip pencegahan infeksi yang telah dipelajari.

"Perawat senantiasa menggunakan prinsip pencegahan infeksi dan kewaspadaan universal di manapun dan kapanpun dalam memberikan pelayanan sesuai dengan standar dan pedoman yang telah ditetapkan," ujar Maryanto.

Selain itu, masyarakat juga diimbau melindungi diri dan lingkungan dengan memakai masker serta mengurangi interaksi dengan sesama anggota keluarga, bagi yang mengalami gejala influenza.

Hal ini dilakukan untuk menekan angka kasus COVID-19 yang dirawat di rumah sakit sehingga dapat mengurangi beban kerja tenaga kesehatan.

"Masyarakat diimbau untuk melakukan perilaku hidup sehat dengan lebih sering mencuci tangan menggunakan sabun, mengonsumsi makanan sehat agar meningkatkan daya tahan tubuh dan meminimalisasikan kegiatan di keramaian," tuturnya.

Beberapa waktu sebelumnya, Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga menyebut ada 130 dokter yang meninggal dunia akibat COVID-19. 

Sebanyak 130 dokter yang wafat terdiri dari 67 Dokter Umum dengan 4 diantaranya merupakan guru besar, 61 dokter spesialis dengan 4 di antaranya adalah guru besar, serta 2 orang residen. Keseluruhan dokter tersebut berasal dari 18 IDI Wilayah (provinsi) dan 61 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).