Bagikan:

JAKARTA - PT Bio Farma menyebut total 1.589 relawan disuntik dengan kandidat vaksin COVID-19 dari Sinovac, China, dalam uji klinik fase 3 vaksin.

"Saat ini rekrutmen sudah selesai dan hampir 1.589 orang yang sudah disuntik vaksin ini dan diharapkan kita mendapatkan 'interim analysis' (analisis sementara) di akhir Januari 2021," kata perwakilan Divisi Penelitian dan Pengembangan PT Bio Farma Neni Nurainy dikutip dari Antara, Kamis, 15 Oktober. 

Selain analisis sementara, diajukan juga otoritas penggunaan darurat ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). "Baru setelah itu kita akan melakukan produksi rutin oleh Bio Farma untuk vaksin Sinovac ini di 2021," katanya.

Adapun target jumlah relawan dari uji klinik fase 3 vaksin Sinovac di Indonesia yakni 1.620 orang. Neni mengatakan dalam kerja sama dengan Sinovac, ada transfer teknologi pengembangan vaksin dengan Indonesia.

Kebutuhan vaksin Indonesia untuk jumlah penduduk yang besar menurutnya tidak bisa dicukupi dari kerja sama dengan pihak luar. Karena itu perlu kemandirian dalam penyediaan vaksin COVID-19 melalui konsorsium vaksin nasional.

Bio Farma bekerja sama dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman untuk pengembangan vaksin Merah Putih. Jka Eijkman dapat menyerahkan bibit vaksin pada Januari 2021, maka perlu pengembangan lanjutan di Bio Farma mulai dari upscalling, kemudian uji praklinik, uji klinik fase 1, 2 dan 3 hingga produksi.

"Kami harapkan adanya pendampingan dan pengajuan emergency use authorization dari Badan POM ini, mungkin diharapkan di 2022 kita bisa mengisi kekosongan tadi vaksin yang tidak tersedia dari impor dari Sinovac ataupun dari negara lain," tutur Neni.