Bagikan:

JAKARTA - Habib Zein Assegaf alias Habib Kribo buka-bukaan saat tampil di podcast Deddy Corbuzier yang diunggah lewat akun Youtube, Kamis, 13 Januari kemarin. Habib Kribo menyebutkan, sejak awal dirinya memang sering diteror oleh kelompok-kelompok tertentu.

"Kalau diteror sudah seringkali lah, karena saya melawan gerakan radikal FPI ini semenjak berdirinya FPI terus saya diteror stiker tempel di rumah saya," ucap Habib Kribo menjawab pertanyaan Deddy, Jumat, 14 Januari.

Selain teror dalam bentuk sticker atau seruan-seruan tertentu, Habib Kribo mengaku ada yang langsung mendatangi rumahnya. Entah apa yang hendak disampaikan oleh si peneror, tapi saat Habib Kribo hendak menghadapi, orang tersebut justru pergi dengan sendirinya. 

"Mungkin karena rasa atau gimana dia pulang (si peneror), dia kembali," jelas Habib Kribo. 

Pun untuk pelaku-pelaku teror ini, Habib Kribo secara pribadi enggan untuk menghadapi. Pasalnya, bukan suasana dialogis yang dibangun melainkan upaya untuk memaksakan kehendak melalui ancaman dan sebagainya. 

"Untuk menghadapi kadrun-kadrun yang sebagainya ini ya buang-buang energi lah karena mereka bukan mencari kebenaran," 

"Saya tidak suka menghadapi kelompok-kelompok mereka untuk dialog karena mereka itu bukan mencari kebenaran hanya ingin memaksakan kehendak dengan cara ancaman, dengan cara apapun. Jadi enggak usah saya layani, kalau misalkan ada kelompok-kelompok dengan tokoh tertentu maaf ya, misalkan Rizieq Shihab mau dialog saya layani," tegas Habib Kribo. 

Pengalaman diteror ini tidak membuat nyali Habib Kribo ciut. Kepada kelurganya, Habib Kribo selalu berpesan bahwa melawan pelaku teror adalah sebuah kenikmatan. Pun kelaurga Habib Kribo ada yang pernah dibunuh karena 'keras' dalam prinsip mempetahankan kebenaran.

"Saya enggak takut sama sekali, kalau memang takdir saya mati dibunuh ya saya harus ikhlas untuk kebenaran. Kebenaran itu harus keras, kebenaran harus keras! Kakek saya ya itu dibunuh demi kebenaran, tak pernah mundur itu," tegas Habib Kribo.