Miliki Komorbid, 2 Pasien COVID-19 Dirawat Intensif di RSUD Kota Mataram
Ilustrasi- Aktivitas layanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram. (Foto: ANTARA)

Bagikan:

MATARAM - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masih menangani dua pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Dua orang pasien positif COVID-19 yang kami rawat ini, satu merupakan warga Kota Mataram dan satu orang warga luar Mataram," kata Direktur Utama RSUD Kota Mataram,  Ni Ketut Eka Nurhayati di Mataram, Antara, Rabu, 12 Januari.

RSUD Mataram sebelumnya merawat empat pasien positif COVID-19, satu warga Kota Mataram dan tiga orang lainnya merupakan warga luar Mataram. Dua pasien dari luar Mataram sudah dinyatakan sembuh sehingga kini tersisa dua orang.

Eka mengatakan dua pasien positif COVID-19 ini berada di ruang isolasi untuk menjalani perawatan secara intensif. Keduanya dirawat intensif karena memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

"Dari hasil pemeriksaan laboratorium, kedua pasien positif tersebut terpapar COVID-19 biasa, bukan varian Omicron," katanya.

Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa sebelumnya mengatakan, warga Kota Mataram yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu berasal dari Kelurahan Punia, laki-laki usia 54 tahun.

Pasien tersebut terkonfirmasi positif COVID-19 melalui pemeriksaan PCR pada Selasa lalu dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Kota Mataram.

Pasien tersebut terkonfirmasi positif COVID-19 karena komorbid dengan keluhan maag akut yang diderita sejak dua pekan lebih.

Selain maag kronis, katanya, warga tersebut juga menderita batuk, infeksi paru dan dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan tes usap PCR. Namun, warga yang terkonformasi poistif COVID-19 ini diketahui tidak pernah melakukan perjalanan keluar daerah.

Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, kata Swandiasa, tim dari Dinas Kesehatan Kota Mataram tetap melakukan pelacakan kontak terhadap keluarga yang telah berinteraksi erat dengan pasien tersebut.

"Hasil dari pelacakan kontak itu semuanya negatif. Terakhir kondisi pasien saat ini sudah berangsur-angsur membaik," katanya.