Studi Afrika Selatan Ungkap Penyebab Varian Omicron Cepat Menyebar, Termasuk pada Individu yang Sudah Divaksin
Ilustrasi tes COVID-19. (Wikimedia Commons/Gesundheitsministerium/Osttimors)

Bagikan:

JAKARTA - Temuan awal dari dua uji klinis Afrika Selatan menunjukkan, varian Omicron virus coroa memiliki tingkat 'pembawa asimptomatik' yang jauh lebih tinggi daripada varian sebelumnya, yang dapat menjelaskan mengapa ia menyebar begitu cepat ke seluruh dunia.

Penelitian, salah satunya dilakukan ketika infeksi varian Omicron melonjak di Afrika Selatan bulan lalu dan penelitian lain yang mengambil sampel ulang peserta sekitar waktu yang sama, menemukan jumlah orang yang dites positif virus corona jauh lebih banyak, tetapi tidak menunjukkan gejala dibandingkan dengan uji coba sebelumnya.

Dalam penelitian Ubuntu yang mengevaluasi kemanjuran vaksin COVID-19 Moderna pada orang yang hidup dengan HIV, 31 persen dari 230 peserta yang menjalani skrining dinyatakan positif, dengan 56 sampel yang tersedia untuk analisis sekuens diverifikasi sebagai varian Omicron.

"Ini sangat kontras dengan tingkat kepositifan pra-Omicron, yang berkisar antara kurang dari 1 persen hingga 2,4 persen," kata para peneliti dalam sebuah pernyataan, mengutip Reuters 11 Januari.

Dalam subkelompok uji coba Sisonke yang mengevaluasi kemanjuran vaksin COVID-19 Johnson & Johnson, rata-rata tingkat pengangkutan tanpa gejala naik menjadi 16 persen selama periode varian Omicron dari 2,6 persen selama wabah Beta dan Delta.

"Studi Sisonke melibatkan 577 subjek yang sebelumnya divaksinasi, dengan hasil yang menunjukkan tingkat pembawaan yang tinggi bahkan pada mereka yang diketahui telah divaksinasi," ungkap para peneliti.

Mereka menambahkan, "tingkat pengangkutan tanpa gejala yang lebih tinggi kemungkinan merupakan faktor utama dalam penyebaran varian yang cepat dan luas, bahkan di antara populasi dengan tingkat infeksi virus corona sebelumnya yang tinggi".

Untuk diketahui, Afrika Selatan mengalami lonjakan infeksi COVID-19 dari akhir November, sekitar waktu para ilmuwannya memberi tahu dunia tentang varian Omicron.

Tetapi, kasus-kasus baru sejak itu turun kembali dan indikasi awal adalah bahwa gelombang tersebut telah ditandai oleh penyakit yang kurang serius daripada yang sebelumnya.