Bagikan:

JAKARTA - Badan Kesehatan Dunian (WHO) resmi menyatakan varian Omicron (B.1.1.529) sebagai penyebab timbulnya kenaikan kasus di Afrika sekaligus sebagai varian of concern (VOC) pada Jumat, 26 November 2021.

Varian Omicron pertama kali muncul di Botswana, wilayah yang bertetangga dengan Afrika Selatan, dilaporkan pada orang yang sudah divaksinasi.

Menanggapi itu, anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyarankan tiga langkah bijak untuk menyikapi munculnya varian baru virus corona jenis B1.1529. Di mana virus itu langsung ditetapkan oleh WHO sebagai varian of consern (VoC).

“Langkah pertama dan juga paling utama dalam menyikapi kemunculan varian baru yang telah menimbulkan kekhawatiran masyarakat dunia ini, ya, kita tidak boleh panik dan khawatir. Ini penting dan yang utama,” ujar Rahmad kepada wartawan di Jakarta, Minggu, 18 November. 

Anggota dewan yang duduk di komisi kesehatan itu menjelaskan, pada dasarnya karakteristik virus adalah bermutasi. Dengan bermutasi, virus bisa menjadi semakin lemah atau juga sebaliknya, semakin mengkhawatirkan. 

“Artinya, melihat karakteristik virus secara biologis, maka mutasi adalah sebuah keniscayaan. Karena itu lah kita tak punya banyak pilihan, harus menghadapi dengan tenang, jangan panik," katanya.

Langkah yang kedua, Indonesia harus mengikuti rekomendasi WHO serta parah ahli di bidang ini. Indonesia, menurut Rahmad, harus berkoordinasi dan bersinergi dengan masyarakat internasional guna meningkatkan pemahaman, antisipasi dan pengendalian tentang varian Omicron.

“Rekomendasi dan kebijakan yang ditetapkan WHO dalam menghadapi virus Omicron ini harus jadi perhatian kita. Kemudian ditambah lagi dengan kebijakan kita sendiri, baik untuk menambah dan menyesuaikan," kata politikus PDI Perjuangan ini.

Sesuai dengan rekomendasi WHO dan para ahli, tambah Rahmad, varian baru ini dihadapi dengan cara ilmiah dan berbasis resiko. Artinya 3T, yakni testing, tracing, treatment harus diperkuat.

“Selanjutnya yang berbasis resiko, kita tetap mengupayakan perubahan perilaku dengan cara memasifkan 3 M lalu ditambah mengurangi mobilitas, aktivitas, berkunjung tempat keramaian,” bebernya.

Legislator asal Boyolali, Jawa Tengah ini menambahkan, untuk saat ini, salah satu cara efektif melawan pandemi adalah vaksinasi. Dikatakan, menurut WHO dan para ahli secara ilmiah vaksin cukup efektif melawan apapun itu varian COVID-19 nya.

“Meskipun varian omicron yang terdeteksi pertama kali Africa Selatan serta telah menyebar kesejumlah negara itu diprediksi bisa melawan vaksinasi. Namun vaksinasi harus terus digencarkan sesuai target pemerintah Sambil jalan lah, para ilmuwan tentu akan terus mengkaji, memperbaiki menyempurnakan terhadap vaksin. Paling tidak vaksinasi kita optimalkan melawan COVID-19,” katanya

Saran ketiga, sementara menunggu perkembangan selanjutnya, Rahmad menilai, pintu-pintu masuk ke Indonesia, baik di bandara atau pelabuhan laut , perbatasan darat, harus diperketat. Serta kewajiban karantina harus di perketat karena karantina adalah pertahanan negara juga dari ancaman virus mutasi dari luar.

“Termasuk proses karantina harus kita perkuat agar petugas tetap menjaga sesuai dengan protokol kesehatan yg telah ditentukan. Warga negara asing yang berkunjung ke Indonesia dan warga Indonesia yang kembali dari negara lain, harus tetap mengikuti protokol kesehatan,” tandasnya. 

 

Untuk diketahui, saat ini varian Omicron telah terkonfirmasi menyebar di beberapa negara. Berikut daftarnya:

1. Australia

Australia baru saja melaporkan kasus pertama varian Omicron pada Minggu, 28 November. Kasus terkonfirmasi positif tersebut berasal dari 2 turis yang sedang dikarantina di New South Wales, yakni salah satu negara bagian Australia.

Kedua turis tersebut memiliki riyawat perjalanan dari Afrika Selatan dan mendarat di Australia dengan penerbangan Qatar Airways.

2. Hong Kong

Hong Kong menemukan kasus pertama varian Omicron menginfeksi seorang pasien yang baru berpulang dari Afrika Selatan.

Namun, selang beberapa hari, tamu dari salah satu hotel di Hong Kong juga dinyatakan positif COVID-19 varian Omicron. Temuan dua kasus varian baru ini memicu rasa was-was para pelancong yang tiba di Hong Kong.

3. Inggris

Inggris telah mengkonfirmasi 2 kasus pertama COVID-19 varian Omicron. Kedua kasus tersebut berkaitan dengan perjalanan dari Afrika Selatan.

4. Afrika Selatan

Menteri Kesehatan Afrika Selatan Joe Phaahla mengatakan varian Omicron kini menjadi perhatian serius. Ahli virologi mendeteksi hampir 100 kasus terkait dengan varian Omicron di Afrika Selatan.

5. Israel

Kasus pertama varian Omicron di Israel berasal dari pasien yang baru melakukan perjalanan dari Malawi.

Saat ini, pemerintah Israel telah melakukan penutupan sebagian wilayah perbatasan (lockdown) untuk mencegah penyebaran varian baru ini.

6. Belgia

Di Belgia, pasien yang terinfeksi varian Omicron ini baru pulang dari Mesir. Kasus tersebut sekaligus kasus pertama varian baru yang terkonfirmasi di Eropa.

7. Italia

Italia melaporkan telah mendeteksi kasus pertama varian Omicron yang dideteksi dari seorang pelancong dari Mozambik.

8. Jerman

Jerman baru saja mengumumkan temuan 2 kasus varian Omicron yang terdeteksi di negara bagian Bavaria dan satu kasus lainnya di Jerman Barat. Diketahui 2 kasus tersebut masuk melalui Bandara Munich pada 24 November lalu.

9. Republik Ceko

Republik Ceko melaporkan kasus pertama varian Omicron adalah seorang wanita yang baru saja melakukan perjalanan internasional ke Namibia. Wanita tersebut diketahui sudah divaksin dan menunjukkan gejala yang ringan.