KSAD Jenderal Dudung Jajal Helikopter Serbu Apache Buatan AS: Luar Biasa
Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat menjajal menerbangkan Helikopter Serbu AH-64E Apache milik TNI AD, di Skadron-11/Serbu Lanumad Ahmad Yani Semarang/ Antara

Bagikan:

SEMARANG - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menjajal menerbangkan Helikopter Serbu AH-64E Apache buatan Amerika Serikat (AS).

Hal itu merupakan rangkaian kegiatan Penyematan Wing Penerbang TNI AD Kehormatan kepada KSAD di Skadron-11/Serbu Lanumad Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, dilansir Antara, Selasa, 11 Januari.

Saat menjajal Heli Serbu Apache yang dipiloti bersama Kapten Cpn Satrya Matahari, Jenderal TNI Dudung Abdurachman berkesempatan melakukan "take off" dari Bandara Ahmad Yani menuju Simpang Lima Semarang.

Dilanjutkan kembali menuju Bandara Ahmad Yani, dan melaksanakan "low pass" dan "circuit" RW 13/31. Kasad melakukan penerbangan selama 30 menit.

KSAD mengatakan Heli Serbu Apache merupakan salah satu alutsista hebat dan canggih milik TNI AD dengan sensitivitas yang luar biasa sehingga perlu diawaki oleh prajurit-prajurit Penerbad yang berkualitas.

"Ke depan, menjadi prioritas kita (TNI AD) untuk meningkatkan materiil dan personel dalam menghadapi tantangan tugas ke depan yang semakin kompleks serta mewujudkan profesionalitas TNI AD," kata Dudung.

Perasaan luar biasa juga diungkapkan mantan Pangkostrad ini saat menerbangkan Heli Serbu Apache itu. "Luar biasa, terlebih kali ini diterbangkan pilot yang profesional," kata Kasad.

Jenderal Dudung menerima brevet kehormatan berupa wing penerbang TNI AD yang disematkan oleh Danpuspenerbad Mayjen TNI Bueng Wardadi.

Helikopter AH-64 Apache adalah tipe helikopter militer dari jenis penyerbu/ penggempur yang bisa diterbangkan dalam berbagai keadaan cuaca.

Helikopter serbu ini dikendalikan dua orang kru dan persenjataan utamanya terdiri atas sebuah senapan mesin M230 kaliber 30 mm yang terletak di bawah hidung AH-64 Apache.

Helikopter ini bisa membawa gabungan persenjataan lain seperti AGM-114 Hellfire dan pod roket Hydra 70 di empat hard point pada pangkal sayap.

Sementara itu, di hadapan prajurit Wira Amur dan Persit jajaran Puspenerbad, Jenderal Dudung menyampaikan apresiasinya kepada prajurit Wira Amur atas profesionalisme, pengabdian, dan dedikasi tinggi dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI AD sehingga alutsista Penerbad akan menjadi prioritas utama dihadapkan dengan hakekat ancaman.

Berkaitan dengan alutsista, lanjut Kasad, di mana dalam waktu dekat Puspenerbad direncanakan akan menerima 32 Helikopter dan 5 pesawat Casa dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) yang perlu diawaki pilot-pilot yang cukup banyak di dalam penataan organisasi.

Oleh karena itu, tambah dia, perlu merekrut calon penerbang TNI AD dari SMK Penerbangan untuk memenuhi kebutuhan personel dalam mengawaki alutsista yang dimiliki Puspenerbad.

"Ke depan selain alutsista, khusus personel Penerbad akan menjadi prioritas dalam jenjang karier sehingga pangkat sertu (sersan satu) yang sudah 2 tahun akan disekolahkan Secapa (sekolah calon perwira) dan menjadi perwira karena penerbang adalah seorang perwira," papar Jenderal bintang empat ini.

Kesejahteraan prajurit juga tidak kalah penting sehingga ke depan setiap prajurit akan dipenuhi kebutuhan dasar perorangan termasuk perbaikan perumahan prajurit dan fasilitas-fasilitas lainnya.

Dalam kesempatan itu, Kasad menekankan agar seluruh prajurit terus meningkatkan profesionalisme dan menjaga soliditas dengan satuan-satuan lain yang ada di sekeliling. Paling terpenting adalah menjaga alutsista.

"Alutsista ini tidak murah, oleh karena itu betul-betul dipelihara dan jangan berspekulasi. Kalau tidak memungkinkan jangan mengambil risiko, apabila ada kekurangan apa pun segera diajukan ke komando atas dan akan kami dukung," demikian Jenderal Dudung.